Sabtu, 22 Februari 2020 21:40

Meriahnya Karnaval Budaya di Barru, Diikuti Peserta dari Luar Provinsi

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ketua PKK Barru Hasnah Syam menerima hasil pertanian warga Barru pada Festival Budaya To Berru 2020.
Ketua PKK Barru Hasnah Syam menerima hasil pertanian warga Barru pada Festival Budaya To Berru 2020.

Hari ketiga Festival Budaya To Berru 2020, Sabtu (22/2/2020) menampikan parade atau karnaval budaya. Diikuti sejumlah perwakilan desa/kelurahan.

RAKYATKU.COM,BARRU - Hari ketiga Festival Budaya To Berru 2020, Sabtu (22/02/2020), menampilkan parade atau karnaval budaya. Diikuti sejumlah perwakilan desa/kelurahan.

Sambil berjalan melewati panggung di Alun-alun Colliq Pujie, para peserta mengenakan pakaian adat khas Bugis, serta beberapa budaya yang masih melekat dalam kehidupan sehari-hari warga.

Bukan hanya itu, di karnaval budaya yang dihadiri langsung Bupati Barru, Suardi Saleh dan istri, Hasnah Syam, serta pelaksana harian Sekda Barru, Abustan. Sebagian peserta juga membawa hasil kerajinan tangan, maupun hasil pertanian.

Dari atas panggung, Suardi Saleh maupun istri, serta sejumlah tamu undangan, terus melambaikan tangan kepada para peserta karnaval yang melintas. Mereka begitu menikmati event tahunan ini.

Selain itu, warga Barru maupun wisatawan dari luar Sulsel, tampak antusias menyaksikan karnaval ini. Tidak sedikit di antaranya, mengabadikan lewat kamera parade budaya khas Barru.

Beberapa budaya Bugis dipertontonkan dalam karnaval ini adalah Majeka dan Magusung. Majeka merupakan sejenis permainan atraksi berjalan dengan menggunakan media bambu. Keseimbangan dari penggunanya adalah kunci atraksi ini.

Keseimbangan itulah yang kemudian menjadi makna bahwa membutuhkan latihan, kebiasaan, dan gerak yang selaras untuk mencapai keseimbangan dalam melangkah ke depan. 

Hal ini juga dideskripsikan dekat dengan filosofi Bugis "Sisulle ajewe lao riolo" yang ditafsirkan agar saling membantu dan menolong untuk terus maju. Sebab dengan itu kita bisa bergerak bersama.

Magusung sendiri merupakan budaya leluhur sebelum dimanfaatkannya sumur atau penampungan air modern.

Bupati Barru Suardi Saleh, secara khusus menyampaikan terima kasih kepada para peserta yang ikut memeriahkan karnaval budaya yang masuk dirangkaian Festival Budaya To Berru 2020.

“Kita harus menjaga dan melestarikan budaya leluhur kita. Ini tanggung jawab kita bersama di tengah pengaruh modernitas. Selamat atas pelaksanaan kegiatan ini,” kata Suardi Saleh saat diminta komentarnya usai menghadiri Karnaval Budaya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Festival Budaya To Berru 2020 menarik minat sejumlah peserta dari luar kabupaten Barru. Bahkan, sebagian berasal dari provinsi lain.

???????

Sesuai laporan panitia Festival Budaya To Berru ke IX 2020, peserta dari provinsi lain, yakni dari Lampung, Bali, Jawa Barat. Sedangkan dari kabupaten/kota di Sulsel, jumlahnya sekitar 10 peserta.

Di hari kedua, Jumat (21/2/2020) misalnya, digelar Pameran Seni Rupa dan Kerajinan. Kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas Perupa Barru, bakal berlangsung hingga 23 Februari di Gedung Serbaguna Alun-Alun Colliq Pujie. 

Selain itu, ada Pemilihan Duta Budaya yang diikuti sekitar 27 pasangan dari perwakilan desa dan kelurahan di Barru.

Panitia Festival Budaya To Berru, Andi Adnan mengatakan, serangkaian kegiatan yang digelar sebagai bagian Hari Jadi Barru ke 60 tahun, salah satu tujuannya, yakni membangun kebersamaan dan revitalisasi budaya.

"Untuk Karnaval Budaya juga diramaikan dengan saudara kita masyarakat Barru yang berbudaya Jawa maupun Madura. Ada juga temu karya koreografer dan komposer dari 14 kabupaten/kota," sebut Andi Adnan yang tak lain kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barru.