Sabtu, 15 Februari 2020 10:02

Bayi Dimutilasi Lalu Dibuang ke Sumur, Orang Tuanya Bilang Ia Meninggal Usai Diberi Obat Flu

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: Drielkson Ribeiro/FocusOn News
Foto: Drielkson Ribeiro/FocusOn News

Sepasang suami istri dituduh telah memotong-motong bayi perempuan mereka yang berusia enam bulan, lalu membuangnya ke dalam sumur.

RAKYATKU.COM, BRASIL - Sepasang suami istri dituduh telah memotong-motong bayi perempuan mereka yang berusia enam bulan, lalu membuangnya ke dalam sumur.

Mereka kemudian melarikan diri, namun berhasil ditangkap setelah pengejaran 700 mil (1.126 km).

Tiago Lacerda, 23 tahun, dan Raquel Dias, 25 tahun, muncul di pengadilan di Tabaporã, Brasil barat tengah, pada hari Selasa.

Sumber kepolisian mengatakan bahwa Lacreda, yang bukan ayah kandung bayi itu, memberi tahu mereka bahwa gadis kecil itu meninggal setelah diberi obat flu.

Dia menambahkan bahwa dia menyembunyikan tubuh itu karena dia tidak yakin harus berbuat apa lagi.

Sementara itu, ibu si kecil memberi tahu para detektif bahwa dia tidak ada di rumah ketika putrinya meninggal. Tetapi ketika dia tiba, anak itu sudah dipotong dan dibuang ke sumur, yang terletak beberapa mil dari rumah mereka.

Namun Lacerda menentang versinya. Ia mengklaim bahwa mereka berdua membuat keputusan untuk memotong-motong dan menyembunyikan tubuh gadis kecil itu.

Detektif mengungkapkan bahwa pasangan itu sudah pernah diselidiki atas penyiksaan anak, ketika bayi itu baru berusia 28 hari.

Catatan foto luka-luka yang diambil oleh dokter pada saat itu memperlihatkan luka yang dalam di satu kakinyya dan tanda-tanda luka bakar di kaki lainnya.

Pada saat itu, polisi dipanggil ke rumah sakit dan pasangan itu ditangkap tetapi kemudian dibebaskan.

Sementara itu, bayi mereka dirawat di rumah sakit selama tiga bulan, tetapi orang tuanya kembali diberi hak asuh.

Layanan sosial menyatakan bahwa mereka telah melakukan kunjungan berkala ke rumah keluarga itu untuk memeriksa anak tersebut.

Namun, tahun lalu pelapor anonim mengingatkan polisi atas beberapa perilaku yang mencurigakan oleh pasangan itu.

Saksi mata menyatakan mereka melihat para tersangka di dekat Sungai Sereno di Tabaporã dengan kereta dorong bayi.

Beberapa saat kemudian mereka terlihat mereka tanpa kereta, dan mendaki hanya membawa tas ransel, tanpa bayi.

Pada awalnya, polisi curiga bahwa pasangan itu telah melemparkan anak mereka ke sungai karena kursi dorong itu ditemukan tergeletak di dalam air.

Tiga penyelam spesialis mencari di dasar sungai selama beberapa hari setelah kematian bayi itu dilaporkan. Tetapi tidak ada yang ditemukan.

Baru ketika pasangan itu ditangkap, mereka mengaku membuang mayat anak itu dan memberi tahu penyelidik tempatnya.

Gadis kecil itu telah dipotong menjadi tiga bagian. Dua bagian tubuhnya ditemukan mengambang di sumur. Bagian ketiga, yaitu tengkorak, baru ditemukan beberapa hari kemudian setelah petugas pemadam kebakaran mengeringkan sumur.

Kepala polisi, Albertino Félix, mengatakan pada konferensi pers bahwa kepala anak itu telah dikirim ke forensik untuk diperiksa penyebab sebenarnya kematian.

"Kami menduga bahwa tindakan orang tua itu disengaja dan ini bukan kecelakaan," tambahnya.

Pasangan itu, yang dilaporkan pengguna narkoba berat, menghadapi tuduhan pembunuhan, penganiayaan dan penyembunyian mayat.