Sabtu, 15 Februari 2020 06:15

Pergoki Sepasang Pria-Wanita Tiduran dalam Mobil, Polisi Muntahkan Selusin Peluru

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Christopher Hess (kiri) dan Genevive Dawes semasa hidup.
Christopher Hess (kiri) dan Genevive Dawes semasa hidup.

Christopher Hess mengendap-endap. Lalu, dia mendekati sebuah mobil yang sedang terparkir.

RAKYATKU.COM - Christopher Hess mengendap-endap. Lalu, dia mendekati sebuah mobil yang sedang terparkir.

Mobil ini sudah lama dicari polisi. Mobil curian.
 
Setelah didekati, ternyata ada orang di dalamnya. Seorang pria bersama rekannya, wanita. Mereka sedang tidur saat polisi mendekat.

Christopher Hess salah seorang polisi yang ada di lokasi. Khawatir penumpang dalam mobil melawan, dia mengambil jarak aman lalu mengarahkan pistolnya.

"Hei, silakan keluar dari mobil sekarang juga dan angkat tanganmu!" teriak Christopher Hess.

Dua penumpang mobil itu bangun gelagapan. Bukannya mengikuti perintah, mereka langsung berusaha kabur. Mereka kaget tiba-tiba sudah dikepung polisi.

Saat hendak kabur, mobil itu menabrak pagar. Christopher Hess akhirnya menembaknya. Mobil itu menghindar dengan berjalan mundur.

Karena pengemudi tidak kooperatif, Hess memuntahkan selusin peluru. Perempuan yang ada dalam mobil itu, Genevive Dawes (21) akhirnya tewas.

Insiden itu terjadi suatu hari pada Januari 2017 di Dallas, Amerika Serikat. Christopher Hess dijadikan tersangka dan diadili di pengadilan.

Hess juga akhirnya dipecat dari kepolisian pada Juli 2017. Hasil investigasi internal menemukan dia telah melanggar prosedur. Dia dianggap berlebihan sehingga menewaskan satu orang.

Namun, baru-baru ini hakim menyatakan Hess tidak bersalah atas penyerangan yang menyebabkan kematian wanita 21 tahun itu.

Sebelumnya, jaksa berpendapat bahwa tindakannya tidak masuk akal. 

Sementara pengacara mantan perwira Dallas itu mengatakan kepada pengadilan bahwa penembakan itu dibenarkan karena mobil itu ancaman.

"Sesuatu yang buruk akan terjadi jika Hess tidak bertindak dan petugas akan terluka malam itu berdasarkan tindakan dua orang di mobil itu," kata pengacara pertahanan, Reed Prospere kepada para hakim.

Daryl Washington, seorang pengacara untuk keluarga Dawes, menyalahkan sistem peradilan karena berfokus pada kekurangan yang dirasakan para korban. 

"Apakah kita memberikan persepsi kepada orang-orang bahwa jika Anda memiliki masa lalu kriminal, jika Anda memiliki masalah narkoba, boleh-boleh saja mengambil nyawa orang itu," kata Washington di luar pengadilan. 

"Itulah pesan yang kami kirimkan ke seluruh Amerika Serikat, bahwa jika Anda kurang sempurna, maka hidup Anda tidak masalah," lanjutnya.

Hess tidak bersaksi dalam pembelaannya tetapi petugas dan ahli kepolisian lainnya mengatakan kepada hakim bahwa mereka percaya tindakannya masuk akal. 

Hakim ditunjukkan rekaman kamera tubuh dari beberapa petugas di tempat kejadian.

Washington mengatakan keluarga Dawes mengharapkan tuduhan pembunuhan. Mereka juga mempertanyakan mengapa petugas lain yang juga menembaki mobil itu tidak didakwa.