RAKYATKU.COM - Para ilmuwan telah mencatat rekor suhu baru 20,75 C untuk Antartika. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah suhu rekaman di benua itu naik di atas 20° C, kata para ahli.
Namun, peneliti Brasil Carlos Schaefer mengatakan, bacaan di stasiun pemantauan di Pulau Seymour saat ini tidak memiliki makna dalam hal tren perubahan iklim. Karena itu adalah suhu satu kali dan bukan bagian dari data jangka panjang yang ditetapkan untuk lokasi itu.
Tapi berita bahwa benua es sekarang mencatat suhu di 20-an cenderung memicu kekhawatiran tentang pemanasan planet ini, dikutip dari Metro, Jumat (14/2/2020).
Pekan lalu, Organisasi Meteorologi Dunia PBB (WMO) mengatakan suhu di sana telah meningkat hampir 3° C selama 50 tahun terakhir. Selama periode waktu yang sama, 87 persen gletser pantai barat telah mundur.
WMO mengatakan gletser telah mencair cepat selama 12 tahun terakhir karena pemanasan global. Hal itu memicu kekhawatiran seluruh Lapisan Es Antartika Barat.
Ini akan menyebabkan permukaan laut global naik setidaknya tiga meter, membuat kota-kota pesisir dan kota-kota dalam bahaya. Nullis menambahkan: "Jumlah es yang hilang setiap tahun dari lapisan es Antartika meningkat setidaknya enam kali lipat antara 1979 dan 2017. "Mencairnya gletser-gletser ini, kau tahu, berarti kita sedang dalam masalah besar dalam hal kenaikan permukaan laut."
Ilmuwan iklim di Universitas Nasional Australia, Prof Nerilie Abram, telah melakukan penelitian di ujung utara semenanjung itu. Dia mengatakan kepada The Guardian bahwa daerah itu 'menghangat dengan sangat cepat' dan kadang-kadang cukup hangat untuk hanya mengenakan t-shirt.
Itu terjadi setelah para ilmuwan menemukan rongga di bawah gletser Thwaites berukuran UK jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Jika benar-benar meleleh, itu akan membuat permukaan laut naik dua kaki.
