RAKYATKU.COM, GOWA - Kepala sekolah dan guru di SDN Unggulan Paccinongan, Kabupaten Gowa mendapat sorotan.
Lantai tegelnya memperihatinkan. Lantai kelasnya mengalami kerusakan, berupa retak hingga pecah, dan melukai kaki salah satu siswanya.
Siswa itu duduk di kelas VI A bernama Muh Firdaus. Kaki sebelah kanannya mengalami luka robek, akibat terkena pecahan tegel di kelasnya itu.
Komisi IV DPRD Gowa menyoroti sekolah tersebut, usai mendapat laporan dari orang tua Firdaus. Orang tua Firdaus sebelumnya telah mengadu ke kantor DPRD Gowa, pada Kamis (13/2/2020) kemarin.
Hari ini, Jumat (14/2/2020) sekira pukul 10.00 Wita, anggota Komisi IV yang membidangi masalah pendidikan dan kesehatan melakukan sidak ke sekolah tersebut.
Sejumlah kendaraan para legislator itu langsung memarkir kendaraannya, di depan sekolah tersebut. Setelah itu, langkahnya langsung menuju ke sebuah kelas sekolah yang tertelak di jalan Mustafa Daeng Bunga tersebut.
Anggota legislator itu langsung disambut oleh para guru dan kepala sekolah. Tak lama saling berbicara, para legislator didampingi para guru langsung melihat lantai kelas yang pecah itu.
Para dewan kaget. Meski kerusakannya tidak begitu parah, namun membahayakan para siswanya.
Wakil Ketua Komisi IV, Siti Husniah Talenrang mengaku kaget setelah melihat kondisi lantai kelas itu. Tempat siswa Muh Firdaus menimba ilmu.
"Kerusakannya tidak terlalu parah. Tapi berbahaya bagi anak-anak karena tidak tidak pakai sepatu dalam kelas," kata Husniah.
Kata dia, dari tiga kelas yang dikunjungi, ada dua kelas yang memang mengalami kerusakan pada lantainya dan membahayakan.
"Ini tidak boleh didiamkan," ujarnya.
Di sekolah itu juga, para siswa diwajibkan tidak menggunakan sepatu dalam kelas.
Husniah pun menyarankan ke pihak sekolah untuk menyampaikan kerusakan itu ke pihak terkait. Dalam hal ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa untuk dibantu jika memang dibutuhkan.
Usai melihat lantai kelas itu, anggota komisi IV pamit ke guru-guru, dan meninggalkan sekolah tersebut.
Wartawan Rakyatku.com mencoba meminta konfirmasi kepada kepala sekolah, soal larangan menggunakan sepatu dalam kelas.
Namun kepada sekolah sedang tidak ada di lokasi, usai anggota dewan pergi meninggalkan sekolah itu. Sejumlah guru di sana, juga enggan memberikan jawaban kepada wartawan.
"Itu sudah diklarifikasi pak," kata salah satu guru.