RAKYATKU.COM - Seorang pria menggali kuburan tetangganya untuk mengambil kepala mayat itu. Dia menyakini, kepala tetangganya yang sudah meninggal itu bisa membuatnya kaya.
Pria bernama Samson Erinle dari Ghana itu membongkar kuburan yang berusia sembilan hari itu, dikutip dari Daily Star, Sabtu (15/2/20202).
Dia mengatakan, operasi itu memakan waktu tiga jam. Dan dia pergi di tengah malam.
Temannya, Waidi Soremi adalah putra seorang dukun. Dia menemukan buku ritual ayahnya setelah kematiannya dan memberikannya kepada Samson.
Samson yang berjuang untuk mendapatkan uang, tertarik pada satu ritual dalam buku itu. Ritual yang menjanjikan untuk membuatnya kaya.
Tetangganya, Taiwo Mesioye meninggal bulan lalu dan dibawa pulang untuk pemakaman. Setelah pemakaman, Samson memberi tahu Waidi bahwa dia punya cara untuk membuat mereka kaya.
Tetapi untuk melakukannya, mereka perlu mendapatkan kepala seseorang yang baru saja dikuburkan.
"Pada saat pemakaman, Samson mengungkapkan kepada saya bahwa dia mendapatkan sesuatu yang sangat berguna bagi kita dari buku rekening yang akan mengubah kekayaan kita untuk selamanya," ujar Waidi.
"Dia berkata, dengan kepala manusia, kondisi kita akan lebih baik. Pada saat itu, kita semua sepakat untuk mencari cara untuk menggali kuburan yang sudah meninggal dan mengambil kepalanya."
Pada 20 Januari, sembilan hari setelah penguburan, Waidi secara sendirian menggerebek makam itu. Dia menggali kuburan, memotong kepala, dan menutup kuburan lagi.
"Saya memulai operasi sekitar pukul 12.00 hingga 03.00," katanya.
Waidi, yang menganggur, mengatakan dia melakukan ritual itu karena dia berpikir dia tidak akan pernah keluar dari kemiskinan.
Ide Samson itu muncul ketika ia membaca buku ritual herbalis dan merekrut teman-teman masa kecilnya untuk membantunya. Dia mengambil kepala yang terpenggal dan menyembunyikannya di kuil kota.
Tetapi keesokan paginya, adik laki-laki Taiwo memperhatikan bahwa kuburan telah dirusak dan memanggil polisi.
Tiga tersangka bersembunyi tetapi ditangkap oleh polisi. Mereka mengakui kejahatan mereka kepada polisi, mengaku merencanakan penodaan mayat.
