Rabu, 12 Februari 2020 22:50

2 Orang Positif Terinfeksi Virus Corona, Apartemen 35 Lantai di Hong Kong Dikosongkan

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
2 Orang Positif Terinfeksi Virus Corona, Apartemen 35 Lantai di Hong Kong Dikosongkan

Lebih dari 100 orang telah dievakuasi dari apartemen 35 lantai di Hong Kong. Itu setelah dua orang di gedung tersebut dinyatakan positif terkena virus corona. 

RAKYATKU.COM - Lebih dari 100 orang telah dievakuasi dari apartemen 35 lantai di Hong Kong. Itu setelah dua orang di gedung tersebut dinyatakan positif terkena virus corona. 

Empat orang lagi yang berbagi sistem drainase dengan pasangan itu sekarang menunjukkan gejala virus, dikutip dari Daily Mail, Rabu (12/2/2020).

Hong Kong dalam keadaan siaga tinggi untuk penyebaran super setelah wabah SARS 2003 yang menewaskan hampir 300 orang di wilayah itu.

Liu Jianlun, seorang tenaga medis yang telah merawat pasien SARS, menginfeksi 23 orang di Metropole Hotel 16 lantai di Hong Kong sebelum meninggal karena penyakit itu sendiri pada bulan Februari tahun itu.

Blok menara Hong Kong, yang menjadikan kota itu salah satu tempat paling padat penduduknya di bumi, sangat rentan terhadap infeksi.

Selama wabah SARS yang sama, 42 orang meninggal di dalam hanya satu blok setelah penyakit itu menyebar melalui sistem drainase yang salah. 

Sekarang ada kekhawatiran bahwa skenario yang sama bisa terjadi di dalam blok 35 lantai di distrik Tsing Yi, di sebuah pulau di sebelah barat kota Hong Kong.

Para pejabat menekankan bahwa belum jelas bagaimana kedua orang itu menjadi terinfeksi. Namun, apartemen mereka memang berbagi sistem drainase bersama empat lainnya sekarang menunjukkan gejala.

Semua 35 apartemen yang dievakuasi juga berbagi saluran air yang sama. 

Sekretaris kesehatan Sophia Chan mengatakan keempatnya dengan gejala dan telah dibawa ke bangsal isolasi rumah sakit. Keduanya dengan infeksi yang dikonfirmasi telah dibawa ke kamp karantina.

Warga pada Selasa pagi menemukan lingkungan mereka dipenuhi dengan polisi dan petugas kesehatan. "Tentu saja aku takut," kata seorang warga berusia 59 tahun, yang memberinya nama panggilan Chan.