RAKYATKU.COM, GOWA - Rumah megah berdiri kukuh di jalan Andi Tonro, Sungguminasa, Kabupaten Gowa.
Di dekat atap rumah itu, tertulis PT Harfia Graha Perkasa. Perusahaan konstruksi itu adalah milik Omar Muhammad Sahar.
Dia adalah seorang pria yang melamar seorang gadis asal Kabupaten Soppeng, bernama Aqilla Nadya Zalsabillah. Dengan nominal Rp3 miliar.
Rumah itu berada tepat di pinggir jalan. Sehingga rumah pria yang viral itu, sangat mudah ditemui masyarakat.
Rumah itu terbagi dua. Sebelah kiri untuk PT Harfia Graha Perkasa, dan di samping kanannya adalah rumah milik Omar beserta keluarganya.
Berdasarkan wawancara Rakyatku.com dengan asisten Omar, Widia Nur Insani, bangunan rumah dan kantornya itu saling bersambung. Sehingga memudahkan Omar beristirahat apabila saat jam kerjanya telah selesai.
Omar saat itu memang sangat sibuk. Jangankan untuk ditemui, menelepon atau mengobrol via pesan WhatsApp saja sangat sulit untuk mendapat respons.
Maka dari itu, Direktur Utama PT Harfia Graha Perkasa itu memerintahkan kepada Widia untuk bersedia diwawancara.
"Yang di samping kantor ini, memang rumahnya ayahnya bernama Haji Sahar. Rumahnya Omar juga. Bahkan Omar punya rumah sendiri. Tapi kami tidak tahu di mana," kata Widia kepada Rakyatku.com, Rabu (12/2/2020).
Dalam rumah itu, tampak beberapa orang berlalu-lalang. Karyawan dan karyawati di sana, sibuk melayani para customer-nya.
Total semua karyawan dan karyawati di perusahaan di bawah kepemimpinan Omar sekitar puluhan orang.
Meski usahanya sudah cukup dikenal masyarakat dan telah mempekerjakan puluhan karyawan, Omar merasa tidak cukup.
Olehnya itu, dia memutuskan untuk segera menikah, menjalankan ibadah dan melengkapi hidup. Total uang lamaran Omar untuk Aqilla senilai Rp3 miliar.
Acara lamaran itu digelar di Cabbenge, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Senin (10/2/2020) lalu.
Soal jumlah uang panaik (lamaran) itu, Widiah mengaku tidak tahu. Karena saat menghadiri acara itu, dia hanya ditugaskan mengantar barang-barang lamaran itu.
"Sebenarnya kita selaku orang staf, tidak tahu menahu sampai ke sana. Kita hanya mengantar ke tujuan. Jadi yang tahu itu (uang lamaran) hanya pihak keluarga masing-masing," ujar wanita berkacamata itu.
