Senin, 10 Februari 2020 22:03

Jembatan Ambruk Dikerja Warga Tanpa Digaji? DPRD Gowa: Informasi Baru Itu

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Jembatan Ambruk Dikerja Warga Tanpa Digaji? DPRD Gowa: Informasi Baru Itu

Jembatan Kasangngi, Desa Pa'ladingang, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa sempat ambruk pada 6 Desember 2019 lalu.

RAKYATKU.COM, GOWA - Jembatan Kasangngi, Desa Pa'ladingang, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa sempat ambruk pada 6 Desember 2019 lalu.

Kini beredar kabar, pengerjaannya itu dikerjakan oleh warga desa setempat. Warga di sana bergotong royong membangun jembatan itu, tanpa diberi upah.

Jembatan yang seharusnya dikerjakan oleh pihak kontraktor, malah dikerjakan oleh warga sekitar.

Informasi itu telah sampai di telinga Ketua Komisi III DPRD Gowa, Andi Lukman Daeng Naba. Namun dia masih enggan terlalu percaya dengan kabar tersebut. 

"Begitu ya? Siapa yang bilang? Informasi baru itu," kata Lukman kepada Rakyatku.com, Senin (10/2/2020).

Namun itu akan menjadi dasar bagi Lukman, untuk dipertanyakan ke CV Kenanga Rezki Utama. Pertanyaan itu akan disampaikan ke CV tersebut, dalam pertemuan di kantor DPRD Gowa dalam waktu dekat.

"Artinya kalau ada berita seperti itu, nanti coba kita tanyakan (ke CV Kenanga Rezki Utama)," sambungnya.

"Tapi itu saya belum tahu yah. Nantilah kalau begitu," tutupnya.

Komisi III DPRD Gowa sebelumnya telah melakukan pemanggilan kepada CV Kenanga Rezki Utama sebanyak tiga kali. Namun pemanggilan itu diabaikan oleh kontraktor.

Dasar pemanggilannya terkait jembatan Kasangngi yang sempat ambruk. 

"Tiga kali berturut-turut dipanggil, tidak pernah datang. Saya akan lakukan pemanggilan paksa sesuai dengan MD 3," tegas Lukman.

Namun jembatan itu, kata Lukman, membantah jika sempat ambruk sebanyak dua kali, saat proses pembangunan.

Ambruknya jembatan itu, diduga akibat tiang penopang jembatan itu lapuk. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Gowa, Muh Mundoap, mengatakan, pasca ambruk, jembatan itu kini telah dibangun kembali dan pembangunan ulangnya telah mencapai 92,31 persen.

"Kontraktor yang mengerjakan jembatan ini punya etikat baik. Dengan kembali membangun jembatan tersebut. Walaupun pencairan masih 60 persen, dan pembangunannya sudah hampir rampung, yakni 92, 31 persen," kata Mundoap.

Diketahui, anggaran pembangunan jembatan itu sebanyak Rp816 juta. Anggaran itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019.