Jumat, 07 Februari 2020 09:25

Aktivis Jeneponto Desak Penuntasan Dugaan Korupsi Jembatan Bosalia

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Aktivis Jeneponto Desak Penuntasan Dugaan Korupsi Jembatan Bosalia

Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Kamis (6/2/2020).

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Kamis (6/2/2020).

Aksi tersebut terkait dugaan kasus Jembatan Bosalia. Sedikitnya 25 orang peserta aksi melakukan unjuk rasa damai di depan Kantor Polres Jeneponto dan Kejari. 

Pengunjuk rasa menutut dugaan korupsi proyek pembangunan jembatan Bosalia tahap 1 dengan anggaran Rp4 miliar tahun 2016, yang minimbulkan kerugian keuangan negara sebesar Rp644 juta. 

Jembatan Bosalia berlokasi di Kelurahan Sidenre, Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto, tapi asas manfaatnya belum juga dirasakan oleh masyarakat setempat. 

Jenderal lapangan, Nurul Imam Rahman mengatakan, penanganan tindak pidana korupsi bukan lagi ditempuh dengan metode kovensional. Tetapi karupsi harus betul - betul dengan terintegritas, terarah, terencana, serta komitmen terhadap seluruh aparat penegak hukum (APH).

"Melihat proses penanganan dugaan korupsi mega proyek jembatan Bosalia yang dikerjakan oleh  PT Trikarya Utama Cendana itu, diduga terkesan lamban dan mandul," sebutnya.

"Sudah ada beberapa oknum  yang ditetapkan sebagai tersangka yakni inisial MT, AM, AS, RM, dan AA pada rabu 20 Agustus 2019, namun sampai saat ini belum juga ada proses penahanan," ujar Nurul Imam Rahman.

Ia berharap, penangan dugaan korupsi jembatan Bosalia itu betul-betul serius ditangani, demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.  

Kasat Reskrim Polres Jeneponto, Iptu Kurniawan mengatakan, berkas perkara kasus dugaan Korupsi Jembatan Bosalia, sementara dalam perampungan.

"Sementara perampungan. Kami mau kirim kembali. Minggu depan paling lambat,"ujar Kurniawan kepada Rakyatku.com, Jumat (7/2/2020).