RAKYATKU.COM - Seorang penumpang berusia 80 tahun, dari Hong Kong, dinyatakan positif, terkena virus corona.
Akibatnya, Jepang terpaksa mengkarantina sebuah kapal pesiar, yang membawa 3.500 orang. Tengah dilakukan uji kesehatan terhadap seluruh penumpang, Selasa4 Februari.
Tayangan televisi menunjukkan, gambar beberapa petugas karantina memasuki kapal pesiar Diamond Princess, di pelabuhan Yokohama, pada Senin malam untuk memeriksa kesehatan 2.500 penumpang, dan 1.000 anggota awak.
Juru bicara pemerintah Jepang Yoshihide Suga mengatakan pada hari Senin bahwa pihak berwenang Jepang akan mengkarantina kapal, yang tiba di Teluk Yokohama sehari lebih awal dari yang direncanakan.
Seorang wanita berusia dua puluhan yang berlayar dengan ibunya di kapal mengatakan kepada penyiar swasta TBS pada hari Selasa bahwa semua penumpang "diminta untuk tinggal di kamar mereka untuk menunggu tes virus".
Dia mengatakan mereka telah menunggu di dalam kamar mereka sejak hari Senin dan tidak tahu kapan mereka akan diuji pada Selasa pagi.
Setelah kapal tiba di Yokohama pada Senin malam, penumpang diberitahu bahwa keberangkatan mereka dari daerah itu akan ditunda 24 jam, seorang penumpang mengatakan kepada kantor berita Kyodo.
Kapal pesiar telah dikarantina sekali, pada hari Sabtu di sebuah pelabuhan di Naha di prefektur Okinawa selatan Jepang, dilansir dari asiaone.
Tetapi karantina kedua diselenggarakan, setelah pria yang turun di Hong Kong ditemukan terinfeksi.
Sejak Sabtu, Jepang telah melarang warga negara asing yang berkunjung ke Hubei dalam beberapa pekan terakhir, serta pemegang paspor Cina yang dikeluarkan di Hubei. Kedatangan yang menunjukkan gejala virus baru juga bisa ditolak masuk.
Sebanyak delapan orang asing telah dilarang masuk sejauh ini, kata Suga pada hari Senin.
Kementerian kesehatan mengatakan pada hari Senin bahwa 20 orang di Jepang telah dites positif untuk virus baru, di antaranya empat tidak menunjukkan gejala.
Jepang telah menerbangkan lebih dari 500 warga keluar dari Wuhan, pusat dari coronavirus.