Jumat, 31 Januari 2020 14:55

Akibat Serangan Iran, Tentara AS yang Cedera Otak Bertambah Jadi 64

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto/Forbes
Foto/Forbes

Jumlah pasukan AS didiagnosis menderita cedera otak traumatis ringan, sejak serangan udara Iran, awal bulan ini, meningkat menjadi 64.

RAKYATKU.COM - Jumlah pasukan AS didiagnosis menderita cedera otak traumatis ringan, sejak serangan udara Iran, awal bulan ini, meningkat menjadi 64.

Angka itu, telah berubah beberapa kali, sejak serangan rudal 8 Januari terhadap pasukan AS dan koalisi di Irak. 

Presiden Trump awalnya mengatakan, tidak ada orang Amerika yang terluka dalam serangan balasan Iran, atas kematian Pasukan Quds Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad hari sebelumnya.

Peningkatan itu terjadi, beberapa hari setelah Pentagon memperbarui jumlah personel militer Amerika, dari 34 menjadi 50. 39 anggota diantaranya, telah kembali bertugas, kata Pentagon.

Pejabat pertahanan memperingatkan jumlah itu bisa berubah karena gejala dapat berkembang kemudian.

"Hal-hal ini juga kumulatif," Jenderal Angkatan Darat Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan pada jumpa pers Pentagon, Kamis."

"Jadi, jika Anda mendapatkan beberapa gegar otak yang dapat bermanifestasi dengan sendirinya. Mungkin satu tahun, dua tahun. Kami masih dalam tahap diagnosa. Kami masih dalam tahap terapi untuk pasukan ini. Kami akan terus memantau mereka - selama sisa hidup mereka, sebenarnya," kata pejabat tersebut dilansir dari foxnews.com.

Trump tampak mengecilkan luka yang diderita pasukan AS

"Saya tidak menganggap mereka cedera yang sangat serius dibandingkan cedera lain yang pernah saya lihat," kata Trump kepada seorang wartawan di Swiss pekan lalu di mana ia menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos."

"Saya telah melihat apa yang telah dilakukan Iran dengan cedera mereka." bom pinggir jalan untuk pasukan kami."