Selasa, 28 Januari 2020 16:16

PNS Gadungan Tipu Mahasiswa, Dijanji Bisa Lulus PNS

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
PNS Gadungan Tipu Mahasiswa, Dijanji Bisa Lulus PNS

PNS Gadungan Tipu Mahasiswa, Dijanji Bisa Lulus PNS

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Nasrullah (28) alumni Unismuh berhasil menipu  mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar. Pelaku berpura-pura sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di BPS Makassar.

Untuk meyakinkan korbannya, pelaku membeli baju PNS dan pangkat golongan 3 A. Sehingga saat menemui mahasiswa sebagai calon korbannya. Dia memakai baju korpri atau baju PNS warna putih lengkap dengan celana hitam dan sepatu pantofel.

Dengan bergaya seperti PNS dia kemudian menemui mahasiswa yang sudah janjian untuk bertemu. Dia kadang bertemu dengan mahasiswa di Warkop atau pun di rumah kos - kosan.

Saat bertemu korbannya. Pelaku meminta mahasiswa untuk membantu dia mengerjakan pekerjaan di kantor. Tentunya dengan gaji hingga 2,5 juta rupiah.

"Pelaku mengiming-imingi korbannya sebuah pekerjaan dalam bentuk membantu menginput data penduduk, dengan gaji sebulan Rp2,5 juta," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko.

Setelah itu, PNS gadungan ini mengatakan kepada mahasiswa, kantornya membutuhkan sebuah laptop, laptop itu akan disewa 200 ribu rupiah. Mahasiswa itu tidak menaruh curiga dan memberikan laptopnya.

"Pelaku memberitahukan bahwa kantor membutuhkan sejumlah Laptop atau Notebook untuk digunakan menginput data penduduk, dan akan menyewahnya  sekitar 5 hari atau sampai 10 hari lamanya, " paparnya.

Setelah berhasil memperdaya mahasiswa dan mengambil laptopnya. Pelaku langsung membawa ke tempat pegadaian dan menggadai laptop tersebut dengan harga yang bervariasi.

"Setelah pelaku mendapatkan Laptop atau Notebook korbannya, pelaku menggadainya senilai Rp400.000. hingga sampai Rp1.700.000," jelasnya.

Satu orang korban curiga. Laptopnya tidak kembali - kembali. Dia kemudian mengecek nama pelaku di BPS Jalan Haji Bau. "Ternyata tidak ada namanya terdaftar, jadi korbannya melaporkan ke polisi," tutupnya.