RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Konsulat Jenderal Australia melalui Murdoch University melakukan demonstrasi teknologi desalinasi melalui metode photovoltaic-powered reverse osmosis (PVRO).
Desalinasi merupakan suatu proses yang memisahkan kadar garam dari air tawar. Proses ini bertujuan mendapatkan air bersih dari air laut atau air payau.
PVRO adalah metode yang mudah digunakan untuk desalinasi air. Terutama bagi banyak komunitas kecil, terpencil, di luar jaringan.
Banyak peneliti memasang fasilitas eksperimental untuk memberi daya pada pembangkit osmosis terbalik dengan teknologi fotovoltaik surya.
Sistem PVRO ini akan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di luar jaringan listrik yang menghadapi kekurangan air minum karena masalah air garam.
"Tentu kita tertarik. Kita mau lihat komposisinya. Kita mau lihat pada rating berapa air minumnya dapat dikonsumsi," ujar Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
"Kita mau lihat teknologi ini mudah operasional, maintenance, serta mudah spare part-nya. Sehingga life time terjaga, bermanfaat, efektif, dan efisien," tambahnya.
Teknologi desalinasi ini akan melibatkan Ikatan Keluarga Alumni Teknik Unhas. Anggota Ikatek Unhas akan diberikan training untuk mengaplikasikannya ke wilayah kepulauan.
"Komitmen mereka untuk knowledge transfer ke lokal (Ikatek Unhas). Kita akan mendukung program ini, produk dalam negeri untuk negeri," ujarnya.
"Jadi kita akan melihat kontrak strategi. Tinggal diverifikasi untuk validasi kembali. Rencana awal pengaplikasian di pulau terjangkau dulu," jelasnya.
Prof Martin dari Murdoch University Australia memaparkan, kualitas air ini ditentukan total dissolve solid (TPS) yang mempunyai satuan part per million (ppm).
