RAKYATKU.COM - Menteri Luar Negeri Iran Zarif mengancam akan keluar dari perjanjian internasional terkait penyebaran senjata atom. Jika pelanggaran yang diduga dari kesepakatan nuklir dibawa ke Dewan Keamanan PBB.
Menurutnya, Iran bisa meninggalkan perjanjian yang membatasi kegiatan nuklir negara dalam pertukaran akses ke teknologi atom. Namun ancaman terbaru datang pada saat ketegangan meningkat antara barat dan Teheran, dikutip dari Independent, Senin (20/1/2020).
Iran mulai mengurangi komitmennya pada Joint Comprehensive Plan of Action (JPCOA). Setelah Donald Trump menarik diri dari kesepakatan dan memberlakukan sanksi keras terhadap negara itu.
Iran pekan lalu mengatakan keputusan untuk menghapus semua batasan pada upaya pengayaan bahan bakar nuklirnya akan menjadi langkah kelima dan terakhir menanggapi sanksi AS.
Iran mengatakan program nuklirnya hanya dimaksudkan untuk tujuan sipil yang damai. Para pejabat intelijen Barat telah menyimpulkan bahwa Iran sedang mengejar program senjata nuklir rahasia hingga sekitar 2003. Ketika musuh bebuyutannya Saddam Hussein digulingkan dalam invasi AS ke Irak.
