Jumat, 17 Januari 2020 04:30

Wajah Awet Muda atau Cepat Tua, Ternyata Dipengaruhi Susu yang Kita Minum

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ILUSTRASI
ILUSTRASI

Kalau merasa wajahnya cepat tua, periksa lah susu yang Anda minum selama ini. Hasil studi terbaru menunjukkan perbedaan yang kontras.

RAKYATKU.COM - Kalau merasa wajahnya cepat tua, periksa lah susu yang Anda minum selama ini. Hasil studi terbaru menunjukkan perbedaan yang kontras.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity, menilai 5.834 orang dewasa di Amerika Serikat. 

Hasilnya, ditemukan bahwa orang yang minum susu rendah lemak mengalami penuaan biologis lebih lambat beberapa tahun dibandingkan mereka yang minum susu tinggi lemak.

"Mengejutkan betapa kuat perbedaannya. Jika Anda akan minum susu berlemak tinggi, Anda harus sadar bahwa hal itu dapat diprediksi, atau terkait dengan beberapa konsekuensi penting," kata Larry Tucker, rekan penulis studi dari Universitas Brigham Young (BYU) di AS.

Para peneliti menganalisis hubungan antara panjang ujung kromosom -struktur melingkar di mana DNA hadir dalam inti sel- frekuensi asupan susu dan kandungan lemak yang dikonsumsi.

Menurut para ilmuwan, ujung kromosom ini, yang disebut telomer, bertindak seperti jam biologis, dan mereka berkorelasi dengan usia. 

Setiap kali sel bereplikasi, kata mereka, manusia kehilangan sedikit dari topi akhir ini. Oleh karena itu, orang yang lebih tua memiliki telomer yang lebih pendek, tambah para peneliti.

Semakin banyak orang yang minum susu berlemak tinggi, semakin pendek telomere mereka, menurut penelitian BYU. 
Menurut penelitian, untuk setiap satu persen peningkatan lemak susu yang dikonsumsi, telomer adalah 69 unit lebih pendek pada orang dewasa yang diteliti.

Ini diterjemahkan menjadi lebih dari empat tahun dalam penuaan biologis tambahan, kata para peneliti. 

Dalam peminum susu yang ekstrem, orang dewasa yang mengonsumsi susu penuh memiliki telomer yang lebih pendek 145 molekul daripada peminum susu non-lemak. 
Studi ini juga menemukan bahwa peminum susu memiliki telomer yang lebih pendek daripada orang dewasa yang mengonsumsi susu rendah lemak.