Kamis, 16 Januari 2020 20:30

Desember 2019 Ekspor Pertanian Naik Tertingggi, Mentan SYL: Peran Negara Sejahterakan Rakyat

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo

Data terbaru Badan Pusat Statistika (BPS) menggembirakan Kementerian Pertanian. Sejumlah program berkontribusi memacu kinerja ekspor.

RAKYATKU.COM,JAKARTA - Data terbaru Badan Pusat Statistika (BPS) menggembirakan Kementerian Pertanian. Sejumlah program berkontribusi memacu kinerja ekspor.

Data yang dirilis BPS, ekspor komoditas pertanian pada bulan Desember 2019 naik 24,35 persen. Pemicunya antara lain meningkatnya ekspor buah-buahan tahunan, tanaman obat aromatik, dan rempah-rempah.

Secara tahunan, BPS merilis ekspor komoditas pertanian juga mengalami kenaikan. Sangat signifikan. Komoditas yang meningkat yakni buah-buahan tahunan, sarang burung, hasil kayu, serta ekspor biji kakao. 

Ekspor minyak kelapa sawit juga naik. Ikut berkontribusi mendongkrat ekspor industri pengolahan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bilang, cemerlangnya kinerja ekspor yang dirilis BPS membuktikan bahwa esensi peran negara dalam memajukan kesejahteraan rakyat terwujud. Negara berhasil memfasilitasi ekspor komoditas lokal. Juga memproteksi terjadinya impor. 

"Tugas Negara adalah proteksi (perlindungan, Red), untuk tujuan kepentingan rakyat. Tak mungkin mewujudkn ide kesejahteraan tanpa tindakan Negara," ujar SYL di Jakarta, Kamis (16/1/2020).

SYL menekankan, untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi serta ekspor pertanian, salah satu kebijakan tegas yang dijalankan adalah melakukan perlindungan terhadap lahan pertanian. Tidak memberikan ruang sedikit pun adanya alih fungsi lahan. Bahkan, mungkin mempolisikan atau menyeret ke ranah hukum para pihak yang melakukan alih fungsi lahan sawah.

"Ini patut direspons positif oleh semua pihak. Itu bentuk kehadiran negara yang dibutuhkan, untuk langkah protektif. Terkait harapan untuk menjamin keberlanjutan pengembangan sektor pertanian dan memelihara swasembada atau kemandirian pangan. Dengan begitu, ekspor pangan pun semakin naik dan petani ikut sejahtera," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan peningkatan ekspor pada bulan Desember 2019. Tumbuhnya ekspor ekspor minyak dan gas sebesar 12,09 persen mom menjadi US$ 1,16 miliar jadi pemicu. Juga ekspor non migas yang naik 3,10 persen mom menjadi US$ 13,31 miliar. 

"Bila dilihat dari sektoral, peningkatan tertinggi terjadi pada sektor pertanian dengan pertumbuhan 24,35 persen dengan nilai ekspor sebesar US$ 370 juta. Beberapa komoditas pertanian yang naik adalah ekspor buah-buahan tahunan, hasil hutan kayu, tanaman obat aromatik dan rempah-rempah, serta mutiara hasil budi daya," ujarnya.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menjelaskan, kenaikan ekspor pertanian di bulan Desember 2019 tersebut membuktikan program peningkatan produksi dan ekspor yang dicanangkan Mentan SYL mulai menunjukan dampak positif. SYL, kata dia, terus menggenjot lalu lintas ekspor melalui program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).

"Kenaikan ekspor juga dipengaruhi oleh dibukanya akses pasar dan insentif berbagai program peningkatan. Semua upaya ini dilakukan agar pemangku kepentingan mampu bekerja secara baik. Hasilnya banyak komoditas pertanian yang mengalami kenaikan. Di antaranya adalah sarang burung walet, kopi, rumput laut, serta produk lain dari perkebunan," jelas Kuntoro.