Rabu, 15 Januari 2020 15:04

Di BBWSPJ, Wagub Sulsel Sampaikan Progres Pembangunan Bendungan Pammukulu

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman (kanan). menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Potensi Air di Kabupaten Bone yang berlangsung di Ruang Rapat Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Makassar.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman (kanan). menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Potensi Air di Kabupaten Bone yang berlangsung di Ruang Rapat Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Makassar.

Andi Sudirman Sulaiman menghadiri Rakor Potensi Air di Kabupaten Bone yang berlangsung di Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Makassar.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Potensi Air di Kabupaten Bone yang berlangsung di Ruang Rapat Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Makassar.

Dalam rapat ini, Andi Sudirman menyampaikan progres konstruksi Bendungan Pammukulu mencapai 3,2 persen berkat sinergitas antara Pemprov Sulsel, BBWSPJ, Pemkab, Kejari, dan Kodim.

“Alhamdulillah, sudah progress 3,2 persen konstruksi berkat sinergitas antara Pemprov, BBWSPJ, Pemkab, beserta Kodim, Kejari, serta seluruh lapisan masyarakat,” ucap Andi Sudirman.

Andi Sudirman menyebutkan, proses pembangunan bendungan Pammukulu sempat terlambat selama 600 hari, bahkan terancam dana pembangunan terancam ditarik untuk dialihkan.

“Alhamdulillah juga kini sudah bisa lanjut dengan progres fisik 3,2 persen dan tim Pemprov Sulsel, Pemkab, DPRD, dan Balai akan audience ke Kementerian terkait lahan hutan yang masih butuh untuk ditindaklanjuti. Tim lapangan sudah nyaman dalam koordinasinya untuk komitmen bersama, menyelesaikan bendungan tersebut,” terangnya.

Dia melanjutkan, rencana pembngunan bendungan ini juga memerlukan dukungan dan usulan-usulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone.

“Untuk ekstensi kapasitas esisting bendungan, kemudian study kelayakan rencana bendungan Walimpong, Baruttung, Paropo, dan lainnya,” jelasnya.

Andi Sudirman menambahkan, untuk penanganan abrasi Takalar akan segera ditindaklanjuti dengan bantuan bronjong (leght bronjong) berukuran 100 meter yang anggarannya dialokasikan untuk mengatasi abrasi secara permanen di Takalar.

Rapat ini juga membahas mengenai pembenahan kanal sepanjang 29 kilometer dan enceng gondok di Makassar.

“Terakhir, adanya pusat system komunikasi langsung Balai dengan petugas penjaga, fasilitas SDA, melalui radio/HT, seperti bendungan Bili-bili, Kampili, kolam regulasi dan lain-lain,”sebut Andi Sudirman.

Bendungan ini didesain berkapasitas air baku 82 juta m3, irigasi 6150 Ha, mereduksi potensi banjir 400 dari 1800 m3/s, bisa jadi objek wisata, air minum, kaver 160 ribu warga, serta pembangkit 2,5 MW.