RAKYATKU.COM - Edgar Moncayo sedang berbicara dengan istrinya lewat telepon. Dia berdiri berjaga-jaga di depan pintu masuk indekosnya.
Pria 71 tahun itu berusaha menutup pintu. Menghalangi dua pemuda yang hendak pergi tanpa membayar sewa indekos. Sambil terus menelepon, dia berusaha menahan pintu keluar.
Tapi, perlawanan dari dalam makin kuat. Pemuda berbaju putih yang menyewa salah satu kamar, bertindak brutal. Dia mendorong "Bapak Kos" dengan keras di tangga beton itu.
Edgar Moncayo terempas ke jalanan. Kepala bagian belakang membentur tanah. Sejak jatuh itu, dia tak lagi bergerak. Pemuda yang mendorongnya hanya menoleh sebentar, lalu pergi.
Seorang pemuda lainnya, juga berbaju putih, menghampiri Edgar Moncayo. Dia memeriksanya. Tiba-tiba dia memegang kepalanya sendiri. Seperti menyesalkan tindakan yang dilakukan rekannya.
Semua aksi itu terekam kamera pengawas. Sangat detail. Peristiwa itu terjadi Minggu sore (12/1/2020) sekitar pukul 15.00 waktu Corona. Edgar Moncayo dinyatakan meninggal dunia keesokan harinya.
Pemuda yang mendorongnya itu bernama Alex Garces, 22 tahun.
Cucu lelakinya, Nicolas Jativa (20), mengatakan, Moncayo dinyatakan meninggal pada pukul 12.30 pada Senin (13/1/2020). Dia sempat mendapat pertolongan di NYC Health and Hospitals.
"Nenek saya tidak ada di rumah ketika ini terjadi. Dia sudah dalam perjalanan kembali ke rumah ketika dia mendapat telepon dari seorang tetangga yang mengatakan kepadanya apa yang telah terjadi," kata Jativa.
"Begitu dia melihat kakek saya, dia hanya berlutut dan menangis. Saya tidak percaya sampai saya melihat videonya sendiri dan itu mengerikan," lanjut dia.
Kepada polisi, Garces sempat berkilah bahwa korban tewas adalah kecelakaan. Dia mengarang cerita bahwa dia mencoba membawa kasurnya keluar dari gedung dan menabrak pintu depan, menyebabkan Moncayo jatuh.
Tapi keluarga pemilik rumah meninjau video dari kamera video Ring yang dipasang di pintu mereka. Mereka melihat serangkaian peristiwa mengerikan yang terjadi.
Pemilik rumah tinggal di ruang bawah tanah gedung bersama istrinya. Sementara tersangka tinggal di lantai pertama.
