Rabu, 15 Januari 2020 06:00

Hakan Sukur, Legenda Sepak Bola Turki yang Kini Jadi Sopir Taksi Gara-Gara Erdogan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Hakan Sukur. (Foto: News 1)
Hakan Sukur. (Foto: News 1)

Legenda sepak bola asal Turki, Hakan Sukur, dikabarkan menjadi sopir taksi online di Amerika Serikat. 

RAKYATKU.COM - Legenda sepak bola asal Turki, Hakan Sukur, dikabarkan menjadi sopir taksi online di Amerika Serikat. 

Dia memilih pekerjaan itu karena krisis keuangan usai memutuskan masuk ke dunia perpolitikan Turki.

Sukur memutuskan pensiun dari dunia sepak bola pada 2008 silam. Dia lalu memilih dunia politik untuk menjadi pekerjaan selanjutnya. Keputusannya itu berjalan sukses dengan terpilih sebagai anggota parlemen.

Namun, perselisihan dengan Presiden Turki saat ini, Recep Erdogan, membuat posisi Sukur saat itu mulai goyang pada 2011. 

Dia dianggap berpartisipasi dalam pergerakan kudeta Erdogan saat itu hingga akhirnya dibuang dari parlemen.

Sukur merasa tuduhan dirinya ikut dalam pergerakan kudeta itu tak benar adanya. Dia merasa bukan orang yang bisa mengancam negara tersebut. 

Akan tetapi, pada akhirnya Sukur tetap dibuang dan kehidupannya yang berat pun dimulai saat itu. "Saya tak memiliki apa-apa lagi, Erdogan telah mengambil semuanya. Hak saya dalam hal kebebasan, kebebasan saya untuk berekspresi, dan hak untuk bekerja," kata Sukur dilansir Daily Mail, Selasa (14/1/2020).

"Tidak ada yang bisa memberikan penjelasan apa peran saya dalam kudeta itu. Mungkin saya musuh dari pemerintah sekarang ini, namun bukan untuk negara Turki. Saya cinta negara ini."

Setelah dituduh ikut berpartisipasi dalam mengudeta Erdogan, Sukur mengaku mendapatkan begitu banyak ancaman, penyerangan, dan ada keluarganya yang ditangkap. 

Dengan begitu banyaknya tekanan tersebut, Sukur pun akhirnya memilih untuk pergi dari Turki dan pindah ke Amerika Serikat (AS).

Selama di AS Sukur memulai pekerjaannya sebagai sopir taksi online. Tak hanya taksi online, mantan pemain Inter Milan itu juga membuka kafe hingga menjual buku.

"Setelah berpisah dengan Erdogan, saya memulai mendapatkan ancaman. Toko istri saya diserang, anak saya dilecehkan, ayah saya dimasukkan ke penjara, dan semua aset saya disita," ucapnya.

"Jadi, saya memutuskan untuk pergi ke AS dan membuka kafe di California. Namun, masih banyak orang aneh yang datang ke kafe saya. Sekarang, saya memilih untuk menjadi sopir taksi online dan menjual buku,” tuturnya.