Senin, 13 Januari 2020 20:30

Di Depan Mentan SYL, Petani dan Penyuluh Sambut Baik Program KUR

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Mentan SYL di Pangalengan, Jawa Barat.
Mentan SYL di Pangalengan, Jawa Barat.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menunjuk dada Kang Ipit. Dia salah satu anak muda yang sukses di bidang pertanian.

RAKYATKU.COM - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menunjuk dada Kang Ipit. Dia salah satu anak muda yang sukses di bidang pertanian.

Sabtu (11/1/2020) pekan lalu, mantan gubernur Sulsel dua periode itu terkesan dengan kreativitas pengusaha muda Pangalengan, Jawa Barat tersebut.

Kang Ipit mengembangkan tomat dan cabai di Nudira Farm Pangalengan. Kepada SYL, dia mengaku omzetnya mencapai Rp200 juta per bulan. 

Mentan SYL sempat berdialog dengan sejumlah petani di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dia menjelaskan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikelola pemerintah dan dikawal melalui Kementerian Pertanian (Kementan). 

Respons petani sangat positif. Mereka menilai, program tersebut sangat membantu masa depan usaha petani. Terutama pada penguatan ekspor.

"Terus terang kami bahagia karena Pak Menteri Pertanian memaparkan program KUR, Tentu program ini yang menjadi harapan kami selama ini," ujar Ajat (35), petani di Pangalengan, Ajat (35), Sabtu (11/1/2020).

Ajat hadir dalam pertemuan singkat Mentan SYL bersama petani lainnya di Nudira Farm Pangalengan, Jawa Barat.

Pada kepemimpinan SYL sebagai Mentan, dia mengaku memiliki harapan besar petani Indonesia bisa makmur dan sejahtera. Berharap martabat petani diangkat ke tempat yang lebih baik.

"Kami punya harapan dan mimpi bahwa kami disejahterakan oleh pemerintah melalui berbagai kebijakan terutama soal pengaturan harga. Semoga di kepemimpinan Bapak, nasib kami lebih baik," katanya di hadapan SYL.

Harapan yang sama datang dari Endang Supriatna, penyuluh. Menurut dia, program KUR merupakan program yang diharapkan rakyat sebagai akses utama dan fasilitas pengembangan usaha tani. 

Namun, di satu sisi, dia berharap pemerintah mempercepat pengangkatan penyuluh sebagai PNS.

"Kami bersyukur karena kami diberikan program kredit. Namun kami berharap di sisa waktu kami bekerja, kami diangkat menjadi PNS," pintanya.

Sementara Kang Ipit berharap ada sistem perbaikan pada sisi hilirisasi produksi komoditas sayur mayur. Misalnya tomat dan cabai sebagi bahan dasar saus.

"Kami berharap di Kabupaten Bandung ada pabrik saus. Tomat dan cabai yang tidak lolos supermarket bisa dibuat saus. Dari sisi pendanaan, kami butuh pengembangan. Karena adanya permintaan cabai, kami bisa masuk ke pasar Jepang dan Korea. Kami juga mohon agar kami diberi bimbingan dan latihan supaya bisa bersaing dengan negara lain," urainya.

Mentan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan terima kasih atas dukungan petani, penyuluh, dan pengusaha terhadap program di Kementan. Terutama yang bersentuhan langsung dengan kepentingan rakyat.

"Untuk penyuluh, nasibmu akan aku perjuangkan. Kalau ada bank yang minta agunan, saya agunannya. Kalau dihalang-halangi, saya akan turun. Saya lagi dobrak masalah ini," tegas SYL.

"Intinya tidak mungkin Menteri Pertanian menyelesaikannya sendiri. Kita harus bekerja bersama dan membuktikan diri bahwa kita bukan sekadar ngomong," tambah mantan gubernur Sulsel dua periode itu.