RAKYATKU.COM - Raksasa ritel online, Amazon memecat beberapa karyawannya pekan ini. Mereka kedapatan membocorkan data pelanggan pribadi ke pihak ketiga yang tidak diungkapkan. Kasus ini terulang lagi, setelah enam bulan berlalu.
Seorang juru bicara Amazon mengkonfirmasi berita tersebut setelah beberapa pelanggan menerima pemberitahuan dari perusahaan. Isinya memperingatkan bahwa alamat email dan nomor telepon mereka telah bocor kepada pihak ketiga yang melanggar kebijakan kami.
Email itu selanjutnya mengatakan bahwa oknum karyawan Amazon yang bertanggung jawab telah diidentifikasi dan dipecat. Namun, pernyataan perusahaan kemudian tampaknya menyiratkan ada beberapa pembelot Amazon di belakang kebocoran, dikutip dari Gizmodo, Minggu (12/1/2020).
"Orang-orang yang bertanggung jawab atas insiden ini telah dihentikan dan kami mendukung penegakan hukum dalam penuntutan mereka," kata juru bicara Amazon kepada Gizmodo melalui email.
Setelah sistem internal perusahaan mendeteksi perilaku mencurigakan, juru bicara mengatakan, semua karyawan yang terlibat segera diberhentikan. Juru bicara Amazon menolak untuk menguraikan di luar pernyataan resmi perusahaan di atas.
Semua itu menjadi awal yang memalukan bagi tahun baru mengingat banyaknya pelanggaran data pelanggan Amazon yang mencapai 2019. Dalam satu kasus, Wall Street Journal menemukan bukti beberapa karyawan Amazon menjajakan data pelanggan kepada penjual dengan imbalan suap. Namun, masih belum jelas apakah insiden minggu ini melibatkan pro quo serupa.
