Jumat, 10 Januari 2020 22:50

Mahasiswa KKN STIBA Dirindukan Warga Parigi Gowa, Ternyata Gara-Gara Ini

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Suasana penerimaan mahasiswa KKN STIBA di kantor camat Parigi, Gowa.
Suasana penerimaan mahasiswa KKN STIBA di kantor camat Parigi, Gowa.

Mahasiswa KKN STIBA selalu datang di waktu yang tepat di Gowa. Setidaknya dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

RAKYATKU.COM - Mahasiswa KKN STIBA selalu datang di waktu yang tepat di Gowa. Setidaknya dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Tahun ini, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar kembali melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Gowa.

Khusus di Kecamatan Parigi, mahasiswa STIBA ditempatkan di lima desa. Tiga di antaranya ditempati akhwat atau mahasiswi. Ketiganya yakni Desa Jonjo, Majannang, dan Manggeloreng.

Dua desa lainnya tanpa mahasiswi, yakni Desa Manimbahoi dan Sicini.

Di Parigi, mereka mendapat sambutan istimewa. Camat Parigi, H Muhammad Guntur, S Sos punya kenangan khusus. Juga warganya.

Tahun sebelumnya, mahasiswa KKN STIBA Makassar Angkatan II datang bertepatan musibah tanah longsor yang melanda beberapa wilayah Parigi. 

Saat itu, mahasiswa KKN STIBA turut memberikan andil besar dalam memberi bantuan serta pertolongan kepada warganya yang terdampak bencana.

Aksi itu membekas di hati warga. Mulai anak-anak hingga dewasa. Tidak heran jika mereka menanti-nantikan penempatan mahasiswa KKN STIBA.

"Padahal, mahasiswa KKN STIBA Makassar tahun lalu hanya 25 orang. Hal ini yang juga membuat saya terheran-heran. Apa yang dilakukan mahasiswa STIBA Makassar kepada masyarakat?" ujar Guntur saat menerima rombongan, Selasa (7/1/2020) lalu di Kantor Kecamatan Parigi.

"Selama saya jadi camat, belum pernah mendengar langsung respons positif dari masyarakat seperti ini. Sampai dikenang dan dinanti-nantikan. Kapan lagi datang, kapan lagi datang...," lanjut Guntur.

Guntur berharap mahasiswa KKN STIBA bisa bersinergi dengan Pemerintah Kecamatan Parigi. Khususnya dalam merealisasikan program kerja di bidang keagamaan.

"Sekarang ada program wajib satu desa satu hafiz. Semoga mahasiswa KKN STIBA Makassar bisa menjadi wadah dan menjawab semua kebutuhan masyarakat," tutur Guntur.

Mewakili STIBA Makassar, Ustaz Saifullah Anshar, Lc, MHI mengapresiasi sambutan dari Pemerintah Kecamatan Parigi. Ia mengatakan bahwa jumlah mahasiswa yang ditempatkan di Parigi tahun ini jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya. 

Tahun lalu hanya 25 mahasiswa, tahun ini sebanyak 79 mahasiswa. Dia berharap keberadaan mahasiswa STIBA Makassar bisa memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Kecamatan Parigi.