RAKYATKU.COM - Jumat, 10 Januari 2020. Jarum jam menunjuk pukul 08.03 wita. Beberapa jam sebelum wafat, Ustaz Syahrial Paputungan membuat status di akun Facebook-nya.
"Mulai diaktifkan kembali malam ini, In Syaa Allah!" status itu mengiringi sebuah poster kajian rutin.
Judulnya "Fiqih Ibadah". Kajian itu dijadwalkan berlangsung di Masjid An-Nur, Kelurahan Pobundayan, Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara.
Kajian membahas kitab Al Fiqhu Al Manhaj, fikih Madzhab Syafi'i. Jumat malam ini (10/1/2020) rencananya dimulai lagi setelah sempat libur.
Namun, takdir berkata lain. Ustaz Syahrial Paputungan ternyata dipanggil menghadap Ilahi dalam perjalanan menuju lokasi. Alumni STIBA Makassar tersebut mengalami kecelakaan sepeda motor.
Ungkapan belasungkawa pun bertebaran di media sosial. Ustaz Syahrial salah seorang pejuang dakwah di Sulawesi Utara. Tidak ada yang menyangka dai muda itu pulang lebih cepat.
"Tiga hari yang lalu, beliau menghubungi tim Infokom Wahdah Gorontalo untuk minta tolong dibuatkan poster promosi taklim beliau di masjid Raudhatul Jannah, kompleks Perum Mongkoinit pekan depannya," tulis akun Facebook Wahdah Islamiyah Gorontalo.
"Namun, ternyata catatan takdir Allah mendahuluinya. Semoga Allah menerima amalan shalihmu dan mengampuni dosamu duhai pejuang dakwah Bolaang Mongondow, Ustaz Syahrial Paputungan rahimahullah," lanjutnya.
Selain berdakwah, Ustaz Syahrial juga aktif berbisnis. Dia diketahui owner dari Hijrah Collection Lolak. Hal itu diketahui dari Nurul Kasih Insani dan Siti Hadija Junaidi, dua di antaranya banyak orang yang mengenalnya.
Siti Hadija mengungkap komunikasinya dengan Ustaz Syahrial. Mereka intens berkomunikasi terkait bisnis. Dia mengaku kenal sejak tiga bulan lalu.
"Baru tiga bulan kenal Ustaz Syahrial Paputungan, sudah seperti adik sendiri karena pertalian silaturahmi bisa dikatakan sama-sama orang Lolak," tulis Hadija di akun Facebooknya.
"Tiga bulan intens komunikasi, perbicangan kebanyakan tentang sharing bisnis, terutama semangat bangun tim reseller," lanjutnya.
Hadija mengaku janjian untuk bertemu Ustaz Syahrial dua hari yang lalu, namun tidak sempat. Ustaz Syahrial berjanji meluangkan waktu pada kegiatan Wahdah Islamiyyah pada 17-19 Januari ini.
"Sejak awal mendengar nama beliau, sangat bersyukur Allah mengirimkan orang berilmu bisa berdakwah di sana, di kampung halaman sendiri," tambah Hadija.
"Dan jujur masih penasaran bagaimana ceritanya sampai beliau bersekolah di STIBA Makassar. Termasuk pilihan bukan kebanyakan orang di sana," lanjutnya.
Beberapa jam sebelum wafat, Ustaz Syahrial masih aktif memperbarui statusnya di Facebook. Setelah mengunggah poster taklim, dia mengunggah video ceramah dari Yufid TV.
"Maa Syaa Allah..Yufid TV, Salafi yang Mengajarkan Fiqih Madzhab Syafi'i dengan Menghadirkan Pakarnya; Syaikh Dr. Labib Najib Abdullah -hafidzahullah- (Ahli Fiqih Syafi'i Asal Yaman). Siapa bilang Salafi gak boleh belajar Madzhab Syafi'i? Ini Madzhab Negri Loh.. Sah sah aja dipelajari," tulisnya pada pukul 09.59.
Pada pukul 10.30, dia meneruskan sebuah tulisan berjudul "Cahaya Hati". Tulisan itu menyertakan gambar ikan yang masih hidup walau ekornya sudah terpotong.
Iklan pelatihan desain promosi menjadi status terakhirnya hari ini.
"Mau Iklan nya nggak di scroll? Nih ada kelas Design. Design cantik akan menarik mata calon pembeli. Daftar Yuk. Silahkan Hub. No di Pamflet," status ini ditulis pada pukul 10.52 wita.
Salah seorang rekannya sesama alumni STIBA, Wahyudin mengenang Ustaz Syahrial sebagai teman diskusi yang asyik.
"Senior di STIBA, teman diskusi, debat, sharing luar biasa. Ternyata duluan menghadap Ilahi," tutur Wahyudin.