Kamis, 09 Januari 2020 16:16

Jangan Takut Fenomena Monsun Asia, Begini Faktanya

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofiska (BMKG) Sulawesi Selatan mengimbau masayarakat untuk tidak panik dengan Fenomena Monsun

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofiska (BMKG) Sulawesi Selatan mengimbau masayarakat untuk tidak panik dengan Fenomena Monsun yang akan melintas di Sulawesi Selatan. Terutama di daerah Kabupaten Barru, Kota Parepare, dan Kabupaten Pinrang mulai 10 Januari hingga 12 Januari 2020.

“Fenomena Monsun itu adalah periodik yang sekarang terjadi adalah Monsun Asia atau angin daratan di mana angin berembus dari Samudera Pasifik bagian barat ke timur. Setiap tahun terjadi," jelas Ariani Idrus, Prakirawan BMKG Sulsel, saat dihubungi Rakyatku.com, Kamis(9/1/2020).

Monsun Asia, kata Ariani, membawa massa uap air lebih banyak sehingga dapat menimbulkan hujan dengan intensitas sedang dan besar disertai angin kencang, petir, dan guntur. Fenomena yang berlawanan terjadi pada Monsun Australia yang terjadi pada musim kemarau.

"Namun kondisi ini wajar, apalagi sekarang adalah puncak musim hujan, Monsun bukan badai  seperti yang dibesar-besarkan," terangnya.

Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan fenomena Monsun Asia.

“Kita menyikapi hal tersebut sebagai fenomena alam, tetap meningkatkan kewaspadaan. Mari kita sama-sama berdoa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, kita harus betul-betul berada pada siaga yang maksimal, semua potensi akan kita kerahkan, karena durasinya berlangsung lama,” bebernya.

Pihaknya, kata Taufan, akan melakukan rapat konsolidasi dengan semua pihak sebagai langkah antisipasi.

"Kita sudah bangun posko termasuk jika ada awarga di pesisir untuk mengungsi, apalagi 11 kelurahan kita merupakan daerah pesisir," tutupnya.