RAKYATKU.COM, PAREPARE - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Selatan memprediksi peningkatan curah hujan tinggi akibat lintasan Monsun Asia akan terjadi pada 10 hingga 12 Januari mendatang.
Parepare teremasuk dalam salah satu lintasan Monsun Asia bersama Kabupaten Barru dan Kabupaten Pinrang.
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, mengemukakan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG merupakan hasil kajian ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga, kata dia, informasi yang disampaikan bermanfaat untuk melakukan antisipasi sejak dini.
"Saya menyikapi hal ini sebagai suatu fenomena alam. Olehnya itu, saya mengajak rakyat saya untuk waspada tinggi agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan," imbau Taufan, Kamis (9/1/2020).
Selain menyiapkan posko evakuasi sebagai bentuk kesiapsiagaan, Taufan juga menginstruksikan kepada 22 Lurah untuk melakukan zikir dan doa bersama malam nanti.
"Saya perintahkan 22 kelurahan untuk zikir bersama dengan warganya. Saya juga akan ikut. Semoga dengan kekuatan doa dari masyarakat dan pemimpinnya bisa menghalau lintasan angin Monsun ini," harap Taufan.
Menjawab keresahatan orang tua siswa terhadap anaknya yang bersekolah pada jadwal lintasan Angin Monsun, Taufan mengaku akan memanggil Dinas Pendidikan untuk rapat bersama perihal kebijakan yang akan ditempuh.
"Sebentar saya akan bicarakan dengan Pak Wawali, Sekda, dan Dinas Pendidikan. Kalau memang meresahkan, kita liburkan daripada terjadi hal yang tidak kita inginkan. Apalagi waktu terjadinya Jumat, Sabtu, dan Minggu," sebut Taufan.
Konsentrasi lintasan angin Monsun Asia ini berdampak di tiga kabupaten/kota yakni Kabupaten Pinrang, Kota Parepare, dan Kabupaten Barru. Dampak dari hal ini akan terjadi peluang banjir cukup besar.
