Selasa, 07 Januari 2020 21:16

5 Nama Layak Jadi Calon Bupati di Bulukumba, AHP dan Andi Utta Jadi 02?

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Andi Edy Manaf saat berbincang di salah satu kafe di Bulukumba, Sabtu malam (4/1/2020) lalu.
Andi Edy Manaf saat berbincang di salah satu kafe di Bulukumba, Sabtu malam (4/1/2020) lalu.

Pilkada Bulukumba 2020 mendatang sudah mengerucut pada beberapa nama. Dari sekitar 30 nama yang tersebar menyatakan maju sebagai 01 di Bulukumba

RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Pilkada Bulukumba 2020 mendatang sudah mengerucut pada beberapa nama. Dari sekitar 30 nama yang tersebar menyatakan maju sebagai 01 di Bulukumba, hanya tersisa 5 kandidat yang dipredikisi benar-benar mampu mengemban amanah jadi Bupati Bulukumba melalui pencalonannya.

Nama-nama itu yakni, Tomy Satria Yulianto, H Askar HL, Jamaluddin M Syamsir, Andi Hamzah Pangky, dan Andi Muchtar Ali Yusuf. Namun kelima nama ini bisa saja ada yang turun jadi 02 alias calon wakil.

Politikus Bulukumba yang sedang berkarier di DPRD Provinsi Sulsel, Andi Edy Manaf mengakui, kelima nama tersebut saat ini mengerucut dan mampu menjadi calon 01 Bulukumba pada Pilkada 2020. Mereka, kata Edy, yang paling serius menjadi calon nahkoda 01 Butta Panrita Lopi.

Bukan tanpa alasan. Edy Manaf menilai, figur tersebut paling terukur dalam kerja tim dan sistematis pada pergerakan mesin politik.

"Ini untuk ukuran saya yah, melihat kerja kelima figur ini di lapangan yang tidak menyentuh kalangan atas tapi hingga ke akar rumput," kata Edy Manaf saat berbincang di salah satu kafe di Bulukumba, beberapa waktu lalu.

Untuk deretan nama-nama lainnya, kata dia, bukan berarti tidak serius. Namun lima inilah yang dia nilai sangat serius.

Sedangkan untuk figur lainnya, lanjut dia, pun layak diperhitungkan sebagai posisi calon wakil bupati. Tinggal bagaimana melakukan penjajakan dengan figur satu dengan yang lainnya.

"Dan dari lima figur calon bupati yang saya sebut, kemungkinan ada salah satu dari mereka yang menjadi 02 saja. Yang pasti mereka yang paling serius untuk posisi 01," jelasnya.

Untuk lima daftar nama yang direkomendasi Edy Manaf, bisa saja ada yang jadi 02 alias wakil. Jika nama itu adalah Andi Hamzah Pangky dan Andi Muchtar Yusuf, Andi Edy, nama sapaannya, tak menyampaikannya lebih gamblang lagi.

Mantan kontestan Pilkada Bulukumba 2015 ini menegaskan, untuk maju di Pilkada diakui bukan hanya ada dorongan masyarakat saja.

"Pilkada itu membutuhkan energi yang besar, harus ada investasi sosial yang telah kita tanam jauh sebelum adanya niat maju. Yah harapan kita siapa pun yang terpilih, bisa menjalankan komitmen secara konsisten," tuturnya.

Tak hanya Edy Manaf. Syamsuddin Alimsyah yang notabene juga sebagai bakal calon menilai realistis. Meski ia adalah kandidat yang maju sebagai bakal calon 01 Bulukumba, namun nama-nama bakal calon yang layak maju 01, sudah mulai terlihat.

Menurut Kak Syam, sejauh ini, sejumlah nama mulai mengerucut. "Kandidat sekarang itu sudah mengerucut. Bisa Dilihat di masing-masing partai siapa saja," ucapnya.

Meski pendiri Kopel Indonesia itu tak menyebut nama, menurutnya publik saat ini sudah mulai mengarah pada beberapa nama tersebut. Termasuk namanya, kendati menurutnya 01 dan 02 dominan otoritas partai. Itu karena partai yang punya otoritas berkoalisi.

Mengenai dirinya yang menjadi salah satu kontestan, dia tetap optimistis mampu bertarung di Bulukumba mendatang. "Insyaallah saya optimis. Saya sudah mengikuti semua prosedur dan tahapan partai. Dan alhamdulillah nama saya masih lolos berproses terus," katanya.

Suami Andi Mariattang itu mencontohkan di Partai Golkar. Dari 21 pendaftar, sudah masuk tahap uji kompetensi dan sekarang tersisa 5 orang. Yakni dirinya (Syamsuddin Alimsyah), Tomy Satria, Andi Hamzah Pangku, Andi Muhtar Yusuf, dan Jamalurddin M Syamsir.

Dia pun mengaku, dari semua partai yang diikuti wawancara dan mempertanyakan apakah harus 01 atau bisa 02, dia tetap 01.

"Saya jawab sederhana, berkas saya sudah ditandatangani bermaterai dan doa. Bismillah... 01. Juga saya tandatangan lembaran lain bersedia mengikuti prosedur dan tahapan seleksi parta termasuk uji kompetensi. Artinya setiap kandidat sudah menyerahkan otoritas partai untuk menilai kandiat apakah cocok 01 atau kosong 02. Dan itu adalah mekanisme yang sah," kunci Kak Syam.