RAKYATKU.COM - Siapa yang tahu bahwa aplikasi milik Cina, TikTok akan menjadi kekuatan budaya global yang fenomenal dan konon berbahaya.
Platform dengan fungsi sederhana merekam dan berbagi klip video 15 detik ini disambut hangat di Asia Tenggara. Sejak tahun lalu, perusahaan ini telah berkantor di Singapura dengan kantor di WeWork, pusat operasi regional dan ekspansi di Asia Tenggara.
Diperkirakan tahun lalu bahwa ada 190 juta instalasi aplikasi di seluruh kawasan, dikutip dari Asia One, Minggu (5/1/2020). Sementara waktu rata-rata yang dihabiskan di kawasan itu mencapai tiga menit dan 38 detik, menurut data yang disediakan oleh App Annie akhir tahun lalu.
Di tahun 2020, TikTok memiliki ambisi kuat di Asia Tenggara.
"Kami ingin mempertahankan momentum dengan membangun ekosistem yang lebih beragam dengan pembuat konten kami. Kami juga mencari untuk merawat lebih banyak pencipta yang terdiversifikasi dan mendapatkan lebih banyak orang,” kata Manajer operasi konten TikTok, Doreen Tan kepada AsiaOne.
Komitmen yang lebih besar di kawasan ini membutuhkan tempat yang lebih besar, dan Doreen mengungkapkan bahwa TikTok pindah dari kantor mereka di WeWork dan menetap di kantor pusat regional permanen yang berlokasi di 1 Raffles Quay akhir tahun ini.
Doreen percaya bahwa aplikasi ini akan terus menarik bagi milenium dan anak-anak Gen Z karena kapasitasnya untuk kualitas konten yang mentah dan jujur.
"Di TikTok, hanya 15 detik mentah ini yang memungkinkan orang melihat pengguna - bahkan selebriti - menjadi diri mereka sendiri."
