RAKYATKU.COM - Sebuah tim peneliti melaporkan pendekatan baru. Tiga vektor pengiriman gen yang berbeda disuntikkan secara intravena dan langsung ke ginjal tikus.
Percobaan ini menumbuhkan kembali harapan untuk mengobati penyakit ginjal dengan terapi gen.
Sebelum terapi gen dapat digunakan untuk mengobati penyakit ginjal, pengiriman gen terapeutik ke ginjal harus menjadi jauh lebih efisien.
Jeffrey Rubin, Tien Nguyen, Kari Allen, Katayoun Ayasoufi, dan Michael Barry dari Mayo Clinic ikut menulis artikel yang diterbitkan dalam jurnal Human Gene Therapy.
Ketika ginjal menyaring senyawa besar dari aliran darah, para peneliti memilih untuk mempelajari kemampuan untuk memberikan tiga vektor ukuran yang berbeda melalui rute intravena: vektor virus terkait-kecil (AAV) (25 nm), vektor adenovirus yang lebih besar (100 nm) dan vektor lentiviral (120 nm).
Untuk mem-bypass mekanisme penyaringan ini, mereka juga menguji dua rute injeksi langsung yang berbeda ke dalam ginjal dan menemukan ini lebih unggul daripada injeksi intravena.
Namun, beberapa vektor dapat bocor keluar dari ginjal, menciptakan kemungkinan efek jaringan yang tidak tepat sasaran.
Potensi untuk injeksi langsung membuka kemungkinan baru untuk mengobati penyakit ginjal dengan terapi gen. Tetapi perbaikan tambahan diperlukan.
"Tim Klinik Mayo telah melakukan perbandingan head-to-head penting dari teknologi terapi gen yang tersedia saat ini, untuk mengidentifikasi mana yang paling baik digunakan untuk mengatasi kelompok penyakit yang penting ini," kata Terence R Flotte, Dekan, Provost dan Deputi Eksekutif Kanselir, Fakultas Kedokteran Universitas Massachusetts.