Minggu, 29 Desember 2019 11:25

Gunakan Airbus Terbaru, Batik Air Resmi Layani Rute Shenzhen-Batam

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Batik Air resmi melayani rute penerbangan dari Shenzhen, China ke Batam.
Batik Air resmi melayani rute penerbangan dari Shenzhen, China ke Batam.

Batik Air resmi melayani rute penerbangan dari Shenzhen, China ke Batam. Rute ini akan dibuka tiga kali sepekan.

RAKYATKU.COM - Batik Air resmi melayani rute penerbangan dari Shenzhen, China ke Batam. Rute ini akan dibuka tiga kali sepekan.

Chief Executive Officer (CEO) Batik Air, Capt Achmad Luthfie mengatakan, pada penerbangan perdana, Sabtu (28/12/2019), Batik Air membawa 140 tamu. 

Penerbangan bernomor ID-7618 setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu. Mengudara dari Bandar Udara Internasional Bao'an Shenzhen di Distrik Bao'an, Guangdong, Tiongkok (SZX) pukul 01.50 waktu setempat.

Dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (BTH) pada 04.45 WIB.

Layanan penerbangan dari Batam, Batik Air memiliki jadwal keberangkatan setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Pesawat bernomor ID-7619 lepas landas pukul 19.45 WIB dan diperkirakan mendarat pada 00.40 hari berikutnya di Shenzhen.

Batik Air mengoperasikan salah satu armada terbaru, yaitu Airbus 320-200CEO. Berkapasitas 12 kursi kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi. Dilengkapi inflight entertainment di setiap kursi.

Inaugural flight dilakukan Andi, Manajemen Charter – Eco Indo Tour and Travel; Suwarso, Kepala Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam; Wira Zulfika, Kepala Seksi Pemeriksaan 1, Imigrasi Hang Nadim Batam; Zaini Bire, District Manager Lion Air Group Batam; dan Reddy Hetharia, Station Manager Lion Air Group Batam.

Batik Air sangat bangga memperkenalkan Shenzhen sebagai kota tujuan baru internasional. Dengan demikian, menempatkan kota ini sebagai kota keempat yang dilayani Batik Air di daratan China setelah Guilin, Kunming dan Nanning.

Batik Air mengharapkan penerbangan menuju internasional akan terus dikembangkan, Batik Air optimis jika pasar terus tumbuh dan permintaan tinggi, frekuensi terbang dapat ditingkatkan. 

Hal ini dalam upaya untuk mengakomodir kebutuhan perjalanan udara dari dalam negeri ke luar negeri serta mempermudah lalu lintas kunjungan wisatawan mancanegara guna mengunjungi Indonesia. 

Langkah ini sejalan program pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata untuk mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan asing.