Rabu, 25 Desember 2019 13:57

Jauhi Minuman Manis Saat Liburan

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Jauhi Minuman Manis Saat Liburan

Saat musim liburan seperti sekarang ini, banyak orang yang terbiasa untuk mengonsumsi minuman manis, baik itu di tempat makan atau kafe-kafe, hingga yang berupa minuman manis botolan. 

RAKYATKU.COM - Saat musim liburan seperti sekarang ini, banyak orang yang terbiasa untuk mengonsumsi minuman manis, baik itu di tempat makan atau kafe-kafe, hingga yang berupa minuman manis botolan.

Meskipun bisa memberikan kesegaran tersendiri, pakar kesehatan sangat tidak menyarankan kita untuk mengonsumsi minuman manis saat liburan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kansas University, Amerika Serikat, disebutkan bahwa orang yang sering mengonsumsi minuman manis saat liburan justru akan lebih rentan terkena depresi. Padahal, seharusnya liburan justru bisa mengatasi depresi bukan?

Di musim hujan seperti sekarang ini, paparan sinar matahari cenderung jauh berkurang karena seringnya awan menggelayut di langit. Meskipun hal ini bisa membuat suhu udara menjadi lebih sejuk, kekurangan cahaya matahari juga bisa memicu gangguan suasana hati dan meningkatkan risiko terkena depresi.

“Bagi sebagian orang, penurunan paparan sinar matahari di musim dingin akan mengganggu ritme sirkadian tubuh, memicu gangguan tidur, dan meningkatkan risiko terkena depresi hingga 10 persen,” ucap salah satu peneliti yang terlibat, Stephen Ilardi.

Dalam penelitian yang kemudian dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Medical Hypothesis, disebutkan bahwa mereka yang sering mengonsumsi makanan atau minuman manis yang tinggi gula di musim dingin cenderung memiliki kaitan erat dengan risiko depresi.

“Mereka yang mengalami depresi cenderung lebih banyak mengonsumsi gula. Hal ini mencapai 30 persen dari total populasi,” lanjut Ilardi dilansir Doktersehat.

Masalahnya adalah meskipun makanan dan minuman manis bisa memberikan kepuasan karena rasa yag manis dan enak, semakin sering mengonsumsinya juga akan membuat gangguan emosional atau depresi sementara.

“Gula bisa mempengaruhi emosi. Meski dalam waktu singkat bisa membuat suasana hati meningkat, jika dikonsumsi dengan berlebihan bisa memperburuknya, memicu peradangan, dan membuat berat badan naik,” jelasnya.

Ilardi menyebut, dampak dari konsumsi gula berlebihan saat liburan bisa memicu kegelisahan, stres, dan depresi. Dia pun lebih menyarankan kita untuk memperbanyak asupan minuman air putih, makanan dari bahan nabati, dan makanan yang tinggi kandungan asam lemak omega 3 demi menjaga kesehatan mental.