Senin, 23 Desember 2019 21:10

Segini Keuntungan Bandar yang Bayar PSK Pakai Sabu

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pelaku Asdar saat diinterogasi Kapolres Gowa, AKBP Boy FS Samola.
Pelaku Asdar saat diinterogasi Kapolres Gowa, AKBP Boy FS Samola.

Uang tak ada, sabu pun jadi. Mungkin begitulah di pikiran Asdar Yoga (26), si bandar sabu yang beraksi di Kota Makassar.

RAKYATKU.COM, GOWA - Uang tak ada, sabu pun jadi. Mungkin begitulah di pikiran Asdar Yoga (26), si bandar sabu yang beraksi di Kota Makassar.

Asdar Yoga, rela melepas sabu miliknya untuk membayar jasa PSK. PSK ABG berinisial APS (13) itu, telah ia booking sebelumnya. 

Asdar mengaku tidak punya uang untuk membayar APS. Sabu miliknya pun dijadikan alat transaksi, untuk membayarnya.

Asdar mengaku telah melakukan pekerjaan haramnya itu, sejak setahun lalu. 

"Sudah setahun (jadi bandar). Saya biasa jual sabu sebanyak dua gram per tiga hari," kata Asdar kepada Kapolres Gowa, AKBP Boy FS Samola, Senin (23/12/2019).

Mendengar pengakuan Asdar, sontak mantan Kapolres Luwu Utara itu tidak percaya. Sebagai polisi, rasa skeptis telah ia tanamkan dalam dirinya.

Namun untuk interogasi sementara, Boy pun mencoba menghitung keuntungan yang diperoleh bandar sabu-sabu itu. 

"Dua gram (sabu) per tiga hari yang dijual. Berarti seminggu sekitar lima gram. Satu bulan sekitar 20 gram, dengan keuntungan per gram Rp300 ribu. Itu di luar modal sebesar Rp1.250 ribu. Berarti dalam sebulan ada sekitar Rp6 juta keuntunganmu," kata Boy di hadapan Asdar.

Asdar pun membenarkan semua perhitungan Boy. Parahnya, selain jadi bandar, Asdar ternyata sudah dirusaki oleh barang haram tersebut.

"Selain bandar, saya pakai (sabu) juga pak," ujar Asdar.

Sebelumnya, Satuan Narkoba Polres Gowa menangkap empat pemakai dan pengedar sabu-sabu. Selain Asdar, juga ada Alinda alias Uci (20) sebagai pemakai. Dan dua di antaranya yang masih di bawah umur, berinisial AFF (14), dan APS (13). 

AFF sebagai mucikari, menawarkan jasa seks APS kepada Asdar. Hubungan badan keduanya sudah dilakukan. Dengan tarif Rp700 ribu. Asdar mengaku tidak punya uang. Akhirnya sabu miliknya yang dipakai bayar jasa APS.

APS juga diduga adalah korban human traffiking, oleh AFF. Polisi pun bertindak cepat.

"Untuk kasus dugaan perdagangan manusia akan berkoordinasi dengan Polrestabes Makassar. Karena locus delicti berada di sana," tutup Boy.