Jumat, 20 Desember 2019 22:33

KPU Makassar Butuh Rp78 Miliar untuk Tujuh Paslon, Gunawan: Kalau Lebih, Minta Lagi

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Gunawan Mashar
Gunawan Mashar

KPU Kota Makassar memprediksi tujuh pasangan calon bertarung di Pilwalkot. Dibutuhkan anggaran Rp78 miliar.

RAKYATKU.COM - KPU Kota Makassar memprediksi tujuh pasangan calon bertarung di Pilwalkot. Dibutuhkan anggaran Rp78 miliar.

"Semoga banyak calon yang maju berkompetisi. Ini agar pemilihan wali kota yang merupakan pesta rakyat Makassar berjalan dengan lancar dan aman," ujar Gunawan Mashar, komisioner KPU Makassar, Jumat (20/12/2019).

"Semakin banyak calon semakin baik. Kami tak anti kotak kosong. Hanya saja yang menjadi evaluasi dari pemilihan wali kota sebelumnya, kalau satu lawan satu biasa tensinya tinggi. Itu kami hindari," lanjut koordinator divisi penyelenggara pemilu itu.

Sejak awal, lanjut mantan ketua AJI Makassar itu, semangat pemilihan wali kota adalah pesta rakyat Makassar. Semua harus saling mendukung agar berjalan damai. "Itu kepentingan kami," jelasnya.

KPU Makassar menghitung pilwalkot diikuti tujuh pasangan calon. Prediksi itu cukup beralasan. Pada 2003, pilwalkot diikuti 10 pasangan calon. 

Enam pasangan dari jalur partai politik dan empat dari perseorangan.

Dari jalur parpol, Supomo Guntur-Kadir Halid (Partai Golkar dan PDIP), Muhammad Ramdhan Pomanto-Syamsu Rizal (Partai Demokrat dan PBB), Apiaty Kamaluddin Amin Syam-Zulkifli Gani Ottoh (21 parpol nonparlemen), Irman Yasin Limpo-Busrah Abdullah (PAN dan PPP), Adil Patu-Isradi Zainal (PDK dan Gerindra), Tamsil Linrung-Das'ad Latief (PKS, Partai Hanura, dan PBR).

Sedangkan dari jalur perseorangan yakni Rusdin Abdullah-Idris Patarai, Herman Handoko-Abdul Latief AA Bafadhal, Erwin Kallo-Hasbi Ali, serta Muhyina Muin-Syaiful Saleh.

Untuk tujuh paslon yang diprediksi maju di pilwalkot 2020, KPU Makassar mengusulkan dana hibah Rp78 miliar.

"Sebagaian dana hibah dari Pemkot itu (Rp78 miliar) telah cair. Itu digunakan selama rangkaian berlangsung. Jika ternyata calon lebih dari yang kita kalkulasi, maka kita akan minta penambahan dana. Kalaupun calon kurang, sisa dana yang digunakan akan dikembalikan," beber Gunawan.

KPU Makassar telah melakukan bimbingan teknis (bimtek) jalur perseorangan. Bimtek tersebut merupakan rangkaian tahapan calon perseorangan yang saat ini sedang berjalan. 

"Kami berharap betul calon ataupun tim bakal calon yang ingin menemui jalur perseorangan agar paham regulasinya," ungkap Gunawan.