RAKYATKU.COM, GOWA - Memperingati Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember mendatang, PUAN Aksi Nyata Indira Chunda Thita Syahrul melaksanakan pelatihan daur ulang sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis.
Pelatihan yang menghadirkan pemateri Azikin SAR dari Mandiri Craft tersebut, dilaksanakan di Desa Bategulung, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Jumat (21/12/2019).
Puluhan ibu-ibu terlihat antusias mengikuti pelatihan. Mereka diajarkan membuat lampion dari botol bekas, serta tempat tisu berbahan dasar pelepah pisang, yang banyak bertebaran di sekitar mereka. Mereka juga diajari bagaimana memanfaatkan daun kelapa kering, menjadi minuman yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh.
Dewi selaku Ketua PUAN Aksi Nyata ICT mengatakan, dengan keterampilan yang diberikan kepada ibu-ibu tersebut, mereka bisa memanfaatkan untuk di dalam rumah mereka sendiri, atau menjualnya untuk menambah penghasilan keluarga. Karena itu, pada pelatihan tersebut, ibu-ibu juga diajarkan bagaimana memasarkan produk yang mereka buat via online.
"Barang-barang buatan tangan itu punya pasar tersendiri dan harganya cukup mahal. Tempat tisu berbahan pelepah pisang kering itu kalau kita beli online atau di pameran kerajinan, harganya sekitar Rp 50 ribu. Begitupun dengan lampion dari botol bekas juga punya nilai jual yang tinggi," kata Dewi dalam keterangan tertulisnya.
Ia menuturkan, banyak sekali sampah di sekitar kita yang bisa diubah menjadi barang bernilai jual tinggi, jika kita punya keterampilan. Di desa-desa, pelepah pisang yang kering, jerami padi, kulit jagung, justru dibakar karena sudah dianggap sebagai sampah. Begitupun dengan botol-botol plastik kemasan sekali minum.
"Inilah yang kita ajarkan kepada ibu-ibu, bagaimana memanfaatkan sampah-sampah yang ada di sekitar mereka, agar bisa bernilai ekonomi. Dan memang, Bu Thita selaku pendiri PUAN Aksi Nyata, sangat perhatian terhadap kemajuan kaum perempuan," tuturnya.
Sementara itu, Ketua PKK Desa Bategulung, Patima, tak kalah antusiasnya dengan peserta pelatihan tersebut. Ilmu yang diberikan tentu sangat bermanfaat. Ia bahkan langsung membentuk kelompok usaha untuk para peserta, dan meminta PUAN Aksi Nyata untuk tetap membina mereka.
"Terima kasih karena Bu Thita tetap memperhatikan kami. Kami sangat terbantu dengan dilaksanakannya pelatihan ini," ucapnya.