RAKYATKU.COM - Ular merupakan salah satu binatang yang banyak ditemukan di negara tropis seperti Indonesia. Salah satu mekanisme pertahanan ular apabila terganggu atau terancam adalah dengan menggigit.
Luka akibat gigitan ular bisa berasal dari ular berbisa atau yang tidak berbisa, umumnya ular menggigit saat aktif, yaitu di pagi dan sore hari.
Setiap tahunnya, terdapat ribuan orang yang meninggal di dunia akibat gigitan ular berbisa. Gigitan ular berbisa merupakan sebuah darurat medis karena dapat menyebabkan syok dan kematian. Penanganan yang cepat dan tepat dari gigitan ular dapat menurunkan angka kematian hingga lebih dari 90%.
Lantas, apa yang harus dilakukan jika Anda atau teman Anda digigit ular berbisa? dilansir Hellosehat, berikut ulasannya:
- Tetap tenang, dan usahakan untuk mengingat tempat kejadian, jenis, warna, serta ukuran ular.
- Penderita diharapkan untuk beristirahat dan meminimalisir gerakan.
- Letakkan tempat gigitan lebih rendah dari posisi tubuh lainnya.
- Bersihkan tempat gigitan, hindari membilas dengan air, kemudian tutup dengan kain kering yang bersih.
- Lepaskan cincin atau jam tangan dari anggota tubuh yang digigit, supaya tidak memperparah anggota tubuh yang membengkak.
- Longgarkan pakaian yang dipakai, namun tidak usah sampai melepasnya.
- Segera cari pertolongan medis.
Apa yang tak boleh dilakukan saat digigit ular berbisa?
- Memanipulasi luka, baik dengan cara menyedot bisa ular dari tempat gigitan, atau menyayat kulit agar bisa keluar bersama darah.
- Menggosok dengan zat kimia, atau mengompres dengan air panas atau es pada luka gigitan.
- Mengikat atau memberi torniket terlalu keras pada luka gigitan. Beberapa sumber menyebutkan pemasangan torniket bisa diberikan di bawah 30 menit pertama apabila timbul gejala cepat dan tidak ada anti-bisa.
- Minum minuman alkohol atau kopi.
- Mencoba mengejar dan menangkap ular.