Kamis, 19 Desember 2019 21:03

Ayo Daftar, Festival Berkuda Dandim 1425 Jeneponto Berhadiah Motor

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Dandim 1425 Jeneponto, Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri Irfan Amir (kedua dari kiri)
Dandim 1425 Jeneponto, Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri Irfan Amir (kedua dari kiri)

Dandim 1425 Jeneponto, Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri Irfan Amir, akan menggelar Festival berkuda Turatea. Dalam rangka memperingati Hari juang TNI AD, atau biasa dikenal dengan Hari lahirnya korps

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Dandim 1425 Jeneponto, Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri Irfan Amir, akan menggelar Festival berkuda Turatea. Dalam rangka memperingati Hari juang TNI AD, atau biasa dikenal dengan Hari lahirnya korps Infanteri.

Hal tersebut akan dilaksanakan sekaligus mengeksplorasi kearifan lokal Butta Turatea di Pantai Karsut Desa Kampala, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto.

"Event ini akan digelar selama 3 hari. Mulai Jumat 20-23 Desember 2019, kegiatan yang akan digelar yakni, karnaval berkuda dengan menampilkan kuda kuda lokal, yang ditunggangi dengan memakai pakaian adat, dan pakaian pejuang menggambarkan budaya Jeneponto dirangkaikan hari juang TNI AD," jelas Dandim 1425 Jeneponto, Letkol Inf Kolonel Irfan Amir.

Kata dia, pacuan kuda tersebut akan memperkenalkan budaya masyarakat Jeneponto. Sehingga dapat membuka ruang kuda-kuda lokal dikenal hingga internasioal.

Soal kuda ini, unik kata dia. Ia mengungkapkan, mana ada masyarakat di belahan dunia, yang bisa menandingi Jeneponto dalam hal memakan daging kuda. Yang selama ini, masyarakat Jeneponto dapat mengonsumsi kurang lebih 20 ekor kuda/hari.

"Ini dimulai dari konsumsi orang perorang, sampai dengan sajian di warung-warung makan. Menyajikan olahan daging kuda, pelancong-pelancong yang datang ke Jeneponto dapat melihat bagaimana olahan daging kuda itu dibuat,"ujarnya, Kamis (19/12/2019).

Bisa dipantau, mulai perbatasan Kabupaten Jeneponto-Takalar, Bantaeng, yang dimana sebagian besar dari warung makan, menyajikan olahan daging kuda. Yang dibuat dalam bentuk coto dan konro. Bahkan ada abon dari daging kuda. 

"Secara matematis, apabila masyarakat Jeneponto mengonsumsi kurang lebih 20 ekor kuda perhari, maka perbulannya masyarakat Jeneponto membutuhkan kurang lebih 600 ekor untuk dikomsumsi," kata dia.

Menurut dia, itu yang mendasari sehingga warga Jeneponto dapat mengklaim,  masyarakat Jeneponto merupakan masyarakat yang paling banyak makan daging kuda di dunia.

"Silakan Muri atau Guinnes Record World mencari dan menyurvei, tempat di belahan dunia mana, terdapat masyarakatnya yang sama dengan masyarakat Jeneponto dalam hal mengonsumsi daging kuda," katanya.

Selain itu kata dia, pada Festival Berkuda Turatea kali ini, akan berupaya mengeksplore kearifan lokal Butta Turatea, dari sisi budaya, olah raga dan pariwisata. Tiga hal inilah yang melandasi akan dilaksanakan event Fertival berkuda Turatea.

"Saya mengajak agar kita bersama- sama mengharumkan nama Jeneponto mendunia melalu event ini", harapnya

Ia menambahkan, pendaftar dalam pacuang kuda sudah 95 orang. Datang dari daerah Jawa, Sulteg, Polman dan Jeneponto sendiri. Dan akan memperebutkan piala bergilir serta hadiah utama 1 unit sepeda motor dengan kisaran harga Rp100 juta

"Kegiatan ini, ratusan personil TNI dari Kodim 1425 Jeneponto, Koramil dan Kepolisian Polres Jeneponto akan diturunkan kelapangan untuk mengantisipasi hal hal yang tidak kita inginkan," pungkasnya.