RAKYATKU.COM - Pihak berwenang di Australia mengumumkan keadaan darurat selama tujuh hari di New South Wales. Sikap ini diambil karena rekor gelombang panas yang terjadi bersamaan kebakaran hutan.
Hal ini, menurut pemerintah setempat, belum pernah terjadi sebelumnya, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (19/12/2019).
Sekitar 100 kebakaran telah terjadi selama berminggu-minggu di negara bagian berpenduduk terpadat di negara itu. Setengahnya tidak terisi, termasuk "mega-blaze" yang menghantam Sydney dan meliputi kota terbesar Australia dalam kabut asap beracun.
Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian mengatakan keadaan darurat itu disebabkan oleh "kondisi cuaca bencana".
"Kekhawatiran terbesar selama beberapa hari ke depan adalah ketidakpastian, dengan kondisi angin ekstrim, suhu yang sangat panas," kata Berejiklian kepada wartawan di Sydney.
Negara ini mengalami hari terpanas pada rekor pada hari Selasa, dengan suhu rata-rata di seluruh negeri mencapai 40,9 derajat Celcius (105,6 derajat Fahrenheit). Catatan ini diperkirakan akan dipukuli lagi karena gelombang panas yang semakin intensif menyebar ke timur.
Suhu diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 41 derajat Celcius di pusat kota Sydney dan 45 derajat Celcius di pinggiran barat pada hari Kamis, sementara angin kencang diperkirakan akan memicu kebakaran hutan yang semakin dekat ke kota.
Ada 2.000 petugas pemadam kebakaran yang memerangi kobaran api dengan dukungan tim-tim dari Amerika Serikat dan Kanada serta Angkatan Pertahanan Australia.
Komisaris Layanan Pemadam Kebakaran Pedesaan New South Wales Shane Fitzsimmons mengatakan lima "tim pemogokan" 100 orang siap siaga untuk melakukan kebakaran yang paling berbahaya, "mengingat besarnya beberapa kompleksitas kebakaran ini dan parahnya perkiraan kondisi cuaca yang diharapkan terungkap sepanjang hari ini ".