Rabu, 18 Desember 2019 13:31

Trump Sebut Pemakzulan Terhadapnya Sebagai 'Perang Setan'

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pendukung pemakzulan Presiden Donald Trump berkumpul pada rapat umum Selasa, 17 Desember 2019, di Salt Lake City. (AP)
Pendukung pemakzulan Presiden Donald Trump berkumpul pada rapat umum Selasa, 17 Desember 2019, di Salt Lake City. (AP)

Presiden AS Donald Trump mengirim surat berapi-api kepada Ketua DPR Nancy Pelosi, dan mengecam "perang setan" terhadapnya.

RAKYATKU.COM, WASHINGTON - Satu hari menjelang sidang pemakzulannya, Presiden AS Donald Trump mengirim surat berapi-api kepada Ketua DPR Nancy Pelosi. Dia mengecam "perang setan" terhadapnya.

Dia menggambarkan dirinya sebagai korban yang tidak bersalah, dan membandingkan penyelidikan pemakzulannya dengan dengan 'Salem witch trials'. Ini adalah istilah yang merujuk pada serangkaian sidang dan penuntutan terhadap orang-orang yang dituduh melakukan santet di Massachusetts antara Februari 1692 hingga Mei 1693.

Dalam surat itu, Trump menyatakan bahwa dia tidak melakukan kesalahan, dan menolak pasal pemakzulan DPR.

Sebaliknya, dia menuduh Demokrat melakukan penyimpangan keadilan dan penyalahgunaan kekuasaan dalam upaya untuk mengeluarkannya dari jabatan.

Dia juga menuduh partai itu bertindak atas "Trump Derangement Syndrome," dan masih kesal atas kekalahan mereka pada pemilu 2016.

"Kalian adalah orang-orang yang membawa rasa sakit dan penderitaan ke Republik kami untuk kepentingan dirimu sendiri, politik pribadi dan kepentingan partisan," kata Trump.

Meski demikian, Donald Trump mengakui bahwa ia tidak berdaya untuk menghentikan voting hari Rabu.

Partai Demokrat menuduh Trump mengkhianati bangsa dengan menyalahgunakan kekuasaannya dan menghalangi upaya anggota parlemen untuk menyelidiki tindakannya.

Tuduhan ini terkait dengan panggilan telepon antara dia dan presiden Ukraina pada bulan Juli, di mana dia memintanya untuk "membantu kami" menyelidiki Demokrat.