Rabu, 18 Desember 2019 08:31

Pangeran Nigeria Dihukum Mati Karena Membunuh Seorang Politisi

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ikeja High Court, di mana pangeran Nigeria dijatuhi hukuman mati (AFP)
Ikeja High Court, di mana pangeran Nigeria dijatuhi hukuman mati (AFP)

Pangeran Adewale Oyekan, 50 tahun, adalah putra mendiang Adeyinka Oyekan II, Oba Lagos ke-23. Ia membunuh politisi dan pengusaha bernama Alhaja Sikirat Ekun

RAKYATKU.COM, NIGERIA - Seorang pangeran Nigeria dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung karena mencekik seorang politisi hingga mati, sehingga ia bisa mencuri bisnisnya.

Pangeran Adewale Oyekan, 50 tahun, adalah putra mendiang Adeyinka Oyekan II, Oba Lagos ke-23. Ia membunuh politisi sekaligus pengusaha bernama Alhaja Sikirat Ekun pada tahun 2012.

Dalam melakukan pembunuhan, sang pangeran berkonspirasi dengan seorang mantan pelayan Ekun bernama Lateef Balogun.

Pada 17 Oktober 2012, keduanya mencekik korban yang berusia 62 tahun, lalu membuang tubuhnya ke dalam sumur di rumahnya. Mereka kemudian menutupi sumur itu dengan generator dan tabung gas.

Setelah kematian korban, mereka mengambil alih bisnis dan propertinya, termasuk bus seharga £360.

Ketika keluarga korban menanyakan keberadaannya, sang pangeran mengirimi mereka pesan teks yang menyatakan bahwa Ekun telah pergi ke Abuja untuk menghadiri festival keagamaan.

Dua bulan kemudian, pencarian yang ekstensif dilakukan di rumahnya. Pada saat itulah penggali sumur dan pemadam kebakaran menemukan mayatnya. 

Persidangan kedua tersangka dimulai di Pengadilan Tinggi Ikeja pada April 2015. Keduanya menolak saling mengenal, dan mengklaim bahwa mereka pertama kali bertemu di kantor polisi.

Pangeran Adewale mengatakan kepada pengadilan bahwa ia telah bertemu Ekun di rapat umum Partai Demokrat setelah kembali dari Amerika Serikat untuk meraih gelar serajan di bidang arsitektur.

Selama sidang pada hari Senin, hakim mengatakan bahwa tersangka telah melakukan konspirasi dan pembunuhan, sehingga harus dihukum mati.

Oba Lagos ke-23 memerintah di Lagos dari tahun 1965 sampai kematiannya pada tahun 2003. Dia kenal pencinta damai dan pendamai sepanjang masa pemerintahannya. Istrinya telah tinggal di AS sampai kematiannya pada tahun 2001.