Selasa, 17 Desember 2019 09:56

Waspada Kanker Serviks, Begini Cara Pencegahannya

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Waspada Kanker Serviks, Begini Cara Pencegahannya

Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah penyakit yang terjadi akibat pembentukan sel-sel di leher rahim (bagian serviks) secara abnormal terus berkembang hingga tak terkendali. Sel-sel abnormal

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah penyakit yang terjadi akibat pembentukan sel-sel di leher rahim (bagian serviks) secara abnormal terus berkembang hingga tak terkendali. Sel-sel abnormal tersebut berkembang dengan sangat cepat hingga mengakibatkan tumbuhnya tumor ganas pada bagian serviks atau leher rahim.

Dokter Kandungan RSUD Andi Makkasau Kota Parepare, dr Nur Hamidar Aslan mengatakan, data Kemenkes RI per tanggal 31 Januari 2019, angka kanker serviks 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.

Penyakit serviks juga menempati urutan kedua setelah kanker payudara yang menjadi pembunuh utama kaum wanita. Mayoritas penderita penyakit kanker serviks merupakan wanita yang telah memasuki masa menopouse (berhentinya siklus menstruasi).

“Sejauh ini penyakit kanker leher rahim masih disebabkan oleh Humam Papillomavirus atau HPV. Terdapat lebih dari 100 jenis virus HPV yang dapat menyebabkan terjadinya kanker leher rahim. Namun hanya sekitar 13 jenis virus yang sebagian besar menyerang dengan cara ditularkan melalui hubungan seks yang dilakukan,” katanya, Selasa (17/12/2019).

Selain itu, beberapa faktor diyakini mempercepat resiko terkena kanker leher rahim akibat kebiasaan yang dilakukan, misalnya merokok atau sering terpapar asap rokok. Hubungan seks yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. 

Tidak memperhatikan kebersihan organ intim. Terkena infeksi Klamidia (penyakit menular seksual). Kurang mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran. Menikah dan hamil diusia muda. Jarak kelahiran cukup dekat sehingga tidak ada waktu untuk memulihkan kondisi rahim.

“Pada tahap awal perkembangannya, kanker serviks hampir tidak menunjukkan adanya gejala-gejala serius. Bahkan gejala baru akan diketahui setelah adanya pertumbuhan tumor di dalam leher rahim. Untuk gejala yang sering dialami penderita kanker serviks umumnya terjadi pendarahan yang tidak wajar pada vagina," kata dia.

"Misalnya saja mengalami pendarahan padahal tidak dalam masa menstruasi. Selain itu waktu menstruasi yang lebih panjang. Terkadang setelah melakukan hubungan seksual terjadi pendarahan pada vagina, serta pendarahan setelah padahal sudah berada pada masa menopause,” jelasnya.

Menurutnya, penyakit kanker serviks dapat dicegah dengan beberapa upaya. Salah satunya dengan memulai mengubah gaya hidup yang sedang dijalani. Selain itu, pencegahan kanker serviks juga dapat dilakukan dengan beberapa tahap seperti, melakukan tindakan tes Pap Smear.

Pap Smear merupakan salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk menemukan adanya perubahan pada bagian serviks, sel serviks, dan lainnya. Tindakan ini sangat penting untuk dilakukan terutama bagi mereka yang sudah menikah dan melahirkan. Jika terjadi tanda-tanda abnormal pada bagian serviks, maka akan lebih cepat untuk melakukan penanganan.

“Untuk yang masih berusia di bawah 26 tahun, maka bisa melakukan vaksin HPV untuk melindungi dari serangan virus HPV 16 dan HPV 18 yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel serviks secara abnormal,” bebernya.

“Hindari terjadinya penularan virus HPV dengan setia pada satu pasangan sehingga hubungan seks lebih aman. Untuk mencegah perkembangan kanker ke tahap yang lebih tinggi, maka Anda bisa memulai dengan merubah gaya hidup sehat, misalnya menjaga pola makan, memperbanyak makan buah dan sayur, olahraga teratur, istirahat yang cukup, tidak merokok dan minum-minuman beralkohol, hindari makanan siap saji, kemasan, dan lainnya,” tandasnya.