RAKYATKU.COM - Intel baru saja menghabiskan sekitar $ 2 miliar untuk mengakuisisi perusahaan AI Habana Labs yang berbasis di Israel. Kemitraan ini akan "membebani biaya" penawaran AI Intel untuk pusat data, kata Intel dalam siaran pers.
Habana Labs membuat akselerator pembelajaran dalam yang dapat diprogram. Gaudi AI Training Processor-nya, misalnya, diharapkan memberikan hingga empat kali lipat dari sistem yang dibangun dengan jumlah GPU yang setara.
Untuk aplikasi seluler dan berbasis web yang menggunakan penawaran pusat data AI Intel, akuisisi tersebut idealnya akan mengarah pada AI yang lebih cepat dan lebih akurat untuk fitur seperti foto dan pengenalan suara, dikutip dari Engadget, Selasa (17/12/2019).
Intel berharap untuk menggunakan kemampuan AI-nya untuk melakukan hal-hal seperti menyambung kembali saraf tulang belakang yang rusak pada pasien lumpuh dan membuat kursi roda yang dapat dikontrol dengan ekspresi wajah.
Perusahaan ini telah bereksperimen dengan chip neuromorphic, atau chip AI yang meniru otak manusia, dan ia mengatakan chip AI yang sangat efisien dapat memberi daya mulai dari prosthetics hingga mobil self-driving.
AI telah menjadi bagian yang semakin penting dari bisnis Intel . Pada tahun 2019, perusahaan mengharapkan untuk menghasilkan lebih dari $ 3,5 miliar dalam pendapatan yang didorong oleh AI. Dan baru bulan lalu, Intel meluncurkan chip pertama yang dibuat untuk AI di cloud , serta chip visi komputer generasi berikutnya. Akuisisi Habana bisa memberi dorongan pada chip itu juga.
