Senin, 16 Desember 2019 19:22

Instagram Rilis Fitur Baru, Bisa Deteksi Bahasa 'Berbahaya'

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Instagram Rilis Fitur Baru, Bisa Deteksi Bahasa 'Berbahaya'

Instagram mengembangkan fitur pendeteksi bahasa yang berpotensi bullying.

RAKYATKU.COM - Instagram mengembangkan fitur pendeteksi bahasa yang berpotensi bullying.

Aplikasi media sosial milik Facebook itu mengatakan, akan menggunakan kecerdasan buatan untuk menemukan kemungkinan bahasa yang berbahaya. Dan memberikan pengguna kesempatan untuk mempertimbangkannya kembali sebelum berbagi, dikutip dari Mirror Online, Senin (16/12/2019).

Awal tahun ini, fitur serupa diperkenalkan yang memperingatkan pengguna ketika komentar mereka ke posting orang lain berisi bahasa yang bisa dianggap ofensif atau bullying.

Saat dikenalkan, fitur ini memperlihatkan kepada pengguna pesan dan memberi mereka opsi untuk mengeditnya.

Instagram telah menjadi salah satu platform media sosial yang berulang kali dikritik. Karena gagal bertindak cukup cepat untuk menghapus konten yang berpotensi melecehkan dan berbahaya lainnya dari platform.

Politisi dan juru kampanye dari seluruh dunia telah menyerukan peraturan yang lebih besar untuk melindungi pengguna mereka.

Raksasa media sosial itu mengatakan telah berkomitmen untuk mengembangkan teknologi baru dan fitur-fitur yang ditujukan untuk mengurangi penindasan online. Menunjuk sejumlah fitur yang diperkenalkan tahun ini yang dirancang untuk memotong penindasan yang terjadi pada platformnya.

Menanggapi fitur baru, Dan Raisbeck, salah satu pendiri badan amal anti-cyberbullying Cybersmile, mengatakan itu adalah contoh yang baik dari upaya proaktif untuk menghentikan penyalahgunaan online, daripada bereaksi setelah fitur tersebut.

"Kita semua harus mempertimbangkan dampak kata-kata kita, terutama online di mana komentar dapat dengan mudah disalahartikan," katanya.

"Alat-alat seperti Komentar dan Peringatan Teks Instagram adalah cara yang berguna untuk mendorong perilaku itu sebelum sesuatu diposting, daripada mengandalkan tindakan reaktif untuk menghapus komentar yang menyakitkan setelah dilihat oleh orang lain."