RAKYATKU.COM, BANTAENG - Akademi Komunitas Manufaktur Bantaeng menggelar FGD Pengembangan AK-Manufaktur Bantaeng dan Sosialisasi Super Deduction Tax, beberapa waktu lalu.
Dalam focus group discussion (FGD) ini membahas tentang pengembangan AK-Manufaktur Bantaeng kedepannya, dari Diploma 2 menjadi Diploma 3.
"Membahas tentang pengembangan AK-Manufaktur Bantaeng, dalam hal ini transformasi dari pendidikan D2 menjadi D3 atau dari Akademi Komunitas menjadi Politeknik. Hal ini direncanakan pada tahun 2021 dengan kurikulum yang sesuai dengan masukan-masukan dari industri serta mendukung industri 4.0," jelas Direktur AK-Manufaktur Bantaeng, Zainal Abidin, Minggu (15/12/2019).
Kegiatan itu dirangkaikan dengan sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 128 Tahun 2019 tentang tax deduction.
"Bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki perjanjian kerjasama dengan AK-Manufaktur Bantaeng dalam hal praktik kerja atau magang dan pelatihan kerja maka seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kerja sama tersebut akan dibayarkan sampai 200 persen sesuai dengann PMK 128 tahun 2019," tuturnya.
Sekitar 20 perusahaan yang hadir dalam kegiatan ini bersedia bekerja sama dengan AK-Manufaktur Bantaeng.
Antara lain PT Charoen Pokphand Indonesia, Kalla Group, PT Japfa Comfeed Indonesia, Sinar Sosro, PT Huady Nickel Alloy Indonesia, PT Energy Sengkang, PT Eastern Pearl Flormills, PT Mars Symbioscience, PT Perkasa Agung Sejati, PT Makassar Mega Prima, CV Surya Mandiri, Kimia Farma, Tonasa, PT Makassar Tene, PT. Maccon Generasi Mandiri, PT. CS2 Pola Sehat, PT. Industri Kapal Indonesia, PT. Wahyu Pradana Nina Mulia, PT Bintaeng Sejahtera Bersama, PT Kreasi Kita Bahagia, dan Garuda Food.
Acara dihadiri Baristand Samarinda, Kanwil DJP Kalimantan Timur, Dinas Perindag dan Koperasi Kaltim dan Dinas Perindustrian Kota Balikpapan serta Kepala Unit Hubungan Industri, Abdulrachman Supu dan Sekretaris Unit Hubungan Industri, Boy Chandra Sitanggang.
