Rabu, 11 Desember 2019 05:00

Kisah Saat Malaikat Jibril Jejali Mulut Firaun dengan Tanah

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

“Aku beriman bahwa tiada tuhan selain yang diimani oleh kaum Bani Israil,” dirinya langsung memasukkan tanah dari dasar lautan ke dalam mulut Firaun.

RAKYATKU.COM - Alquran mengisahkan sifat Raja Firaun dengan detail termasuk sikapnya yang berlebihan. Kekejaman yang luar biasa. Tiraninya. Penentangannya terhadap kebenaran.

Alquran juga mengabarkan bagaimana Allah swt menurunkan azab pedih kepada Raja Firaun dan bala tentaranya. 

Azab itu berupa penenggelaman dan pembinasaan. Saat Allah menurunkan azab itu, rupanya malaikat Jibril hadir menyaksikannya.

Penghulu para malaikat itu mengisahkan kepada Nabi Muhammad saw, sewaktu Firaun ditenggelamkan dan mengucapkan, “Aku beriman bahwa tiada tuhan selain yang diimani oleh kaum Bani Israil,” dirinya langsung memasukkan tanah dari dasar lautan ke dalam mulut Firaun.

Tujuannya agar raja kejam itu tidak mengucapkan kalimat tauhid, Lâilâhaillallâh. Sebab, apabila mengucapnya, Firaun takut diliputi rahmat Allah dan tobatnya diterima.

Hal itu sebagaimana yang diriwayatkan oleh al-Tirmidzi dari Ibnu ‘Abbas. Dalam riwayat tersebut, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menuturkan: 

Sewaktu Allah menenggelamkan Firaun, ia mengucapkan, “Aku beriman bahwa tiada tuhan kecuali yang diimani kaum Bani Israil,” (Q.S. Yunus [10]: 90).” Kemudian, malaikat Jibril berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Muhammad, seandainya engkau melihatku, kala itu aku mengambil tanah hitam dari dasar lautan. Lalu memasukkannya ke dalam mulut Firaun karena takut ia diliputi oleh rahmat.” Dalam riwayat lain disebutkan:

Sesungguhnya malaikat Jibril memasukkan tanah ke dalam mulut Fir‘aun karena takut Firaun mengucapkan Lâilâhaillâh, atau Jibril takut Allah merahmatinya.

Hadis di atas diriwayatkan oleh al-Tirmidzi dalam “Kitâb al-Tafsîr, Bâb Min Sûrah Yûnus,” jilid 4, hal. 287. Lihat pula: Shahîh Sunan al-Tirmidzî, jilid 3, hal. 61, nomor hadits 3320 dan 3321. Oleh pentahqiq kitab Jâmi‘ al-Ushûl, jilid 2, hal. 192, hadits ini disandarkan kepada riwayat al-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Jarir, dan Abu Dawud al-Thayalisi.

Berdasarkan riwayat di atas, apa yang dilakukan malaikat Jibril sejatinya ekspresi kekesalannya terhadap sosok yang melampaui batas dalam berbuat kekufuran dan kerusakan, memerangi ajaran tauhid, dan memfitnah orang-orang beriman.

Mengapa malaikat Jibril tak menginginkan Allah merahmati dan mengampuni Firaun? Jawabannya, karena Firaun adalah sosok yang melampaui batas hingga Nabi Musa ‘alaihissalam habis kesabaran dan pernah berdoa agar hatinya dan hati bala tentaranya dikunci mati, hartanya dibinasakan, dan mereka tidak beriman hingga melihat siksaan yang pedih, sebagaimana dilansir Alquran, “Musa berkata, ‘Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan kami—akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih’,” (Q.S. Yunus [10]: 88). (Lihat: Syekh ‘Umar Sulaiman, Shahih al-Qashash al-Nabawi, [Oman: Darun Nafa’is], 1997, cet. Pertama, hal. 359).

Sumber: Okezone.com