Sabtu, 07 Desember 2019 20:13

Siap Balas Dendam, Timnas U-22 Tunggu Vietnam di Final SEA Games

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Egy Maulana Vikri
Egy Maulana Vikri

Timnas U-22 Indonesia lolos ke final. Kemenangan 4-2 atas Myanmar di semifinal memberi asa medali emas kedua di SEA Games setelah tahun 1991 di Manila.

RAKYATKU.COM - Timnas U-22 Indonesia lolos ke final. Kemenangan 4-2 atas Myanmar di semifinal memberi asa medali emas kedua di SEA Games setelah tahun 1991 di Manila.

Namun, perjuangan di final dipastikan tak mudah. Lawannya, kemungkinan Vietnam. Tim yang mengalahkan Indonesia di babak penyisihan grup.

Vietnam kini sudah menjadi kekuatan baru sepak bola di Asia Tenggara. Bukan hanya Thailand. Dalam beberapa event, Vietnam selalu merepotkan Timnas Indonesia.

Vietnam baru bertanding di babak semifinal malam ini melawan Kamboja. Pemenangnya akan menjadi lawan Indonesia di babak final, Selasa (10/12/2019). 

Kamboja juga tidak bisa diremehkan. Mereka juga mulai bangkit. Buktinya, Kamboja mengagalkan Malaysia ke semifinal setelah menang telak 3-1.

Hasil ini membuat Malaysia dipastikan gagal melaju ke semifinal SEA Games 2019. Sebab, pasukan Ong Kim Swee tersebut hanya mengantongi empat poin dari empat laga dan finis di urutan keempat Grup A.

Jalannya Laga Semifinal

Sementara itu, gol-gol kemenangan Garuda Muda ke gawang Myanmar tercipta melalui Evan Dimas (58', 114'), Egy Maulana Vikri (71'), dan Osvaldo Haay (101').

Sementara dua gol Myanmar diciptakan oleh dua pemain pengganti, yakni Aung Kuang Mann (79') dan Win Naing Tun (80').

Timnas U-22 Indonesia dan Myanmar bermain sama kuat dalam 90 menit pertandingan semifinal SEA Games 2019.

Di babak pertama, kedua tim sama-sama tak bisa mencitpakan satu pun gol sehinggal berakhir dengan skor kacamata.

Memasuki babak kedua, skuad Garuda Muda mengambil inisiatif menyerang dan tampil jauh lebih agresif.

Hasilnya, pasukan Indra Sjafri berhasil memimpin lewat gol Evan Dimas Darmono pada menit ke-58.

Egy Maulana Vikir lantas berhasil menggandakan keunggulan Indonesia pada menit ke-71 setelah meneruskan eksekusi tendangan bebas Bagas Adi melalui tandukan.

Akan tetapi keunggulan Indonesia tidak bertahan lama. Pada menit ke-79, petaka datang melalui pemain pengganti Aung Kaung Mann.

Aung Kaung Mann yang masuk menggantikan Htet Phyoe Wai pada menit ke-60 berhasil melepaskan tembakan yang tak mampu dibendung Nadeo Argawinata.

Satu menit berselang, kesalahan Nadeo yang melepaskan bola berhasil dimanfaatkan Win Naing Tun untuk mencetak gol penyama kedudukan bagi Myanmar.

Skor 2-2 pun bertahan hingga wasit meniup peluit panjang sehingga laga harus diteruskan ke babak tambahan waktu.

Di babak tambahan waktu yang pertama, baik timnas U-22 Indonesia maupun Myanmar tampat sudah kelelahan dan menurunkan tempo permainan.

Sejumlah peluang yang didapatkan kedua kesebelasan juga belum mampu mengubah skor pertandingan.

Pada menit ke-101, Osvaldo Haay datang sebagai pembawa harapan kemenangan timnas U-22 Indonesia. Pemain bernomor punggung 20 itu berhasil menyelesaikan umpan Asnawi Mangkualam dan mencetak gol pembeda. Skor menjadi 3-2 untuk keunggulan Garuda Muda.

Di babak tambahan waktu yang kedua, Zulfiandi Cs masih menunjukkan kengototannya. Osvaldo berkesempatan mencetak brace pada menit ke-108 jika saja golnya tidak dianulir karena terjebak offside.

Bukan Osvaldo, justru Evan Dimas yang berhasil mencetak brace dalam pertandingan ini. Pada menit ke-114, Sani Rizki memberikan umpan matang kepada Evan yang berdiri bebas dan berhasil mengonversi bola menjadi gol.

Pada menit ke-118, Myanmar harus bermain dengan 10 pemain karena Aung Naing Win diganjar kartu merah.

Wasit terpaksa mengusirnya dari lapangan sebab Aung Naing Win dengan sengaja menendang punggung Osvaldo Haay, padahal bola berada jauh dari mereka.

Anak asuh Indra Sjafri berhasil mempertahankan keunggulan 4-2 hingga akhir pertandingan.