Sabtu, 07 Desember 2019 20:01

Derita Penyakit Langka, Penis Pria ini Terpaksa Diamputasi

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
INT
INT

Seorang Pria di Australia terpaksa harus merelakan ujung penisnya diamputasi, karena itu mulai membusuk.

RAKYATKU.COM, AUSTRALIA - Seorang Pria di Australia terpaksa harus merelakan ujung penisnya diamputasi, karena itu mulai membusuk.

Pasien berusia 43 tahun, yang tidak disebutkan namanya, menjalani perawatan dialisis untuk gagal ginjal di sebuah rumah sakit di dekat Adelaide, Australia Selatan.

Tetapi selama pemeriksaannya, petugas medis memperhatikan bahwa ujung penisnya telah memutih dengan bintik-bintik hitam.

Ahli bedah dengan cepat menyadari bahwa itu adalah gangren, dan daging yang mati perlu segera dipotong untuk mencegah penyebaran.

Menulis dalam Laporan Kasus BMJ, petugas medis menjelaskan bahwa pria itu telah mengembangkan penyakit langka yang disebut penile calciphylaxis.

Ini terjadi akibat penumpukan simpanan kalsium dalam pembuluh darah kecil, menyebabkannya menyempit dan memutus sirkulasi.

Hal ini dapat menyebabkan jaringan sekarat dan jika tidak cepat ditemukan, itu dapat menyebabkan gangren, yang dapat menyebar dengan cepat dan tidak dapat disembuhkan.

Calciphylaxis dapat disebabkan oleh penyakit ginjal kronis karena organ-organ berhenti menyaring kalsium keluar dari darah.

Dalam kasus pria ini, petugas medis mengatakan bahwa pria itu beruntung selamat dari kondisi tersebut.

"Mayoritas pasien yang mengembangkan calciphylaxis penis berkembang menjadi gangren dan sepsis," kata dokter yang menanganinya, Dr Rowan David.

Setelah memotong kelamin pasien, dokter berhasil merekonstruksinya dengan cangkok kulit empat hari kemudian. Tapi itu membuatnya mengalami "tunggul penis".

Terlepas dari cobaannya, pria itu tampak baik-baik saja ketika dia kembali untuk pemeriksaan dua bulan.

Namun setahun setelah operasi, ia kembali menjalani operasi darurat, karena usus berlubang.

Petugas medis mengatakan ini adalah akibat dari calciphylaxis yang berkembang di bagian lain dari tubuhnya, termasuk usus besarnya.

"Pasien tetap hidup pada follow-up terakhirnya selama setahun setelah diagnosis awal penile calciphylaxis," kata dokter.