Sabtu, 07 Desember 2019 14:35

Wanita ini Secara Ajaib Hidup Kembali Setelah Jantungnya Berhenti 6 Jam

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Audrey Marsh
Audrey Marsh

Seorang wanita Inggris yang menderita hipotermia parah 'hidup kembali' setelah jantungnya berhenti selama enam jam.

RAKYATKU.COM, SPANYOL - Seorang wanita Inggris yang menderita hipotermia parah 'hidup kembali' setelah jantungnya berhenti selama enam jam.

Pada 3 November lalu, Audrey Marsh dan suaminya terperangkap dalam badai salju, ketika sedang berjalan di pegunungan Pyrenees.

Di tengah cuaca yang begitu dingin, wanita berusia 34 tahun itu kehilangan kesadaran.

Mereka harus menunggu lebih dari dua setengah jam sebelum tim penyelamat dapat mencapai mereka.

Pada saat itu, Audrey sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan atau aktivitas jantung, dan suhu tubuh hanya 18 derajat Celcius.

Upaya awal untuk menghidupkannya kembali di tempat kejadian tidak membuahkan hasil. Jadi dia diterbangkan dengan helikopter ke rumah sakit Vall d'Hebron Barcelona, yang dilengkapi dengan mesin oksiextracorporeal membrane oxygenation machine (ECMO).

Ketika terhubung ke sistem jantung pasien, ECMO mengambil alih fungsi jantung dan paru-parunya. Alat itu kemudian mengoksigenasi darah di luar tubuh dan memasukkannya kembali, sehingga memungkinkan kedua organ untuk beristirahat.

Pada pukul 9:45 malam, suhu tubuh Audret telah meningkat hingga 30 derajat Celcius. Jadi para dokter mencoba untuk menghidupkannya kembali, menggunakan defibrillator. Dan itu berhasil.

"Ini seperti keajaiban," kata Audrey March kepada wartawan di Barcelona, selama konferensi pers bersama para dokter yang berhasil menyelamatkannya.

"Ini adalah contoh terpanjang dari serangan henti jantung yang pernah kami dokumentasikan di Spanyol," kata dokter Eduard Argudo, kepala unit resusitasi rumah sakit.

Dr Argudo mengatakan sebagian alasan dia bertahan hidup adalah karena hipotermia.

“Hipotermia membunuhnya tetapi juga menyelamatkannya pada saat bersamaan. Dengan dingin, metabolisme tubuh melambat, organ-organ membutuhkan lebih sedikit darah dan lebih sedikit oksigen dan yang membantu melindungi otak,” jelasnya.

Dan pemulihannya juga luar biasa cepat. Dalam waktu enam hari, Audrey telah meninggalkan unit perawatan intensif tanpa kerusakan neurologis.

Meskipun tangannya belum pulih sepenuhnya, dokter mengatakan bahwa “hidupnya praktis kembali normal” dan “dia akan kembali bekerja dalam beberapa hari mendatang”.