Sabtu, 07 Desember 2019 09:17

Niat Jadi Perawat, Wanita Ini Malah Diminta Foto Bugil Sebagai Syarat

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Niat Jadi Perawat, Wanita Ini Malah Diminta Foto Bugil Sebagai Syarat

Wahyudi (35) kini mendekam di penjara. Itu setelah dia menjanjikan pekerjaan untuk calon perawat berinisial JM.

RAKYATKU.COM - Wahyudi (35) kini mendekam di penjara. Itu setelah dia menjanjikan pekerjaan untuk calon perawat berinisial JM.

Untuk meyakinkan korbannya, pelaku mengaku bekerja di salah satu BUMN. Karena tertarik, korban mengirim pesan singkat ke pelaku.

Wahyudi menjanjikan dapat memasukkan korban bekerja di RS swasta di Palembang tanpa tes.

Terjadilah kesepakatan antara keduanya, terlebih pelaku mengaku mengenal baik dengan pemilik RS yang dituju. Korban pun semakin percaya.

Meski tanpa tes, korban harus memenuhi persyaratan yang dibuat-buat pelaku. Syarat itu adalah mengirimkan foto bugil ke pemilik RS. Agar korban tak sungkan, pelaku memintanya mengirim foto itu ke staf wanita. Persyaratan itu dipenuhi korban.

Selanjutnya, korban diminta uang Rp 500 ribu sebagai administrasi. Pelaku pun mengganti namanya ketika bertemu dengan korban untuk mengambil uang itu.

Bukannya pekerjaan yang didapat, korban malah menjadi lumbung uang bagi pelaku. Beberapa kali diminta pelaku dengan dalih mengancam akan menyebarkan foto bugil korban ke media sosial.

Merasa dirugikan, korban akhirnya melapor ke SPKT Polda Sumsel. Tak lama, pelaku diringkus polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kasubdit V Siber Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, Kompol Adhi Setyawan menjelaskan, aksi tersangka sudah dilakukan cukup lama dan beberapa orang menjadi korbannya. Modusnya sama, menjanjikan pekerjaan tanpa tes tetapi harus mengirimkan foto bugil ke WhatsApp pribadinya.

"Beberapa orang sudah menjadi korban dan yang melapor adalah JM, dia dijanjikan tersangka bekerja di rumah sakit swasta," kata Adhi dilansir Merdeka.

Dikatakan, tersangka cukup lihai dalam mengelabui korban. Dia memiliki banyak nama yang bertugas berbeda sesuai skenario yang dibuatnya. 

"Tersangka bisa mengaku sebagai pemilik rumah sakit, pesuruh mengambil uang, staf rumah sakit, semuanya dikerjakan sendiri olehnya. Agar aman, tersangka tidak mau berkomunikasi melalui telepon atau video call, hanya pesan singkat atau WA saja," ujarnya.