RAKYATKU.COM, INDIA - Seorang sutradara India menghadapi kecaman karena menyarankan bahwa "pemerkosaan tanpa kekerasan" harus dilegalakn.
Daniel Shravan juga mengatakan bahwa perempuan harus membawa kondom dan 'bekerja sama' dengan penyerang seks.
Komentarnya muncul pasca pemerkosaan dan pembunuhan dokter hewan Priyanka Reddy, yang mayatnya ditemukan hangus pekan lalu.
Dalam serangkaian postingan media sosial, pembuat film itu mengatakan bahwa "pemerkosaan bukanlah hal yang serius, tetapi pembunuhan tidak bisa dimaafkan".
Dia menambahkan bahwa 'pemerintah harus melegalkan pemerkosaan tanpa kekerasan untuk keselamatan wanita."
"Jika Anda akan diperkosa, serahkan kondom kepada pemerkosa dan bekerja sama dengannya, sementara dia memenuhi hasrat seksualnya. Dengan begitu dia tidak akan mencoba menyakiti Anda," katanya.
Shravan berpendapat bahwa undang-undang pemerkosaan yang lebih ketat tidak akan menghalangi insiden pemerkosaan di negara tersebut.
Sebaliknya, dia menyarankan bahwa Pemerintah harus mengeluarkan undang-undang "untuk mengendalikan kematian setelah pemerkosaan."
Komentarnya pun dengan cepat menerima kritikan. Akun Twitter resmi #MeTooIndia mengatakan: "Dia menganjurkan pemerkosaan sebagai hukuman bagi perempuan. Apa yang diperlukan untuk membuat wanita merasa aman? Berapa banyak pria yang akan dilepaskan?"
Dan pengguna Twitter menyebut komentarnya "menjijikkan." Yang lain mengatakan tidak akan menonton filmnya lagi.
Dan setelah menghadapi badai kritikan, sang sutradara akhirnya menghapus postingannya.
Bertentangan dengan Shravan, seorang anggota parlemen India telah menyerukan bahwa orang-orang yang memperkosa dan membunuh Priyanka, harus digantung. Sementara ibu ingin agar 'monster-monter' itu dibakar hidup-hidup.
Priyanka sedang dalam perjalanan pulang ketika dia diperkosa geng dan dibunuh di dekat Hyderabad dan tubuhnya dibuang dan dibakar 15 mil jauhnya.
Empat pria telah ditangkap, termasuk pengemudi truk bernama Mohammed Pasha.