RAKYATKU.COM, PINRANG - Di pinggir pantai Kelurahan Pallameang, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, ramai warga berkumpul.
Di atas jalur beton, telah bersiap sebuah pesawat jenis ultra light. Baling-balingnya sudah berputar. Di atasnya, Chaerul memegang kemudi.
Semakin lama, baling-baling semakin kencang berputar. Lalu pesawat bergerak ke depan, semakin kencang. Ban pesawat sempat terangkat. Tingginya kurang lebih 30 sentimeter. Warga berteriak.
Namun warga makin histeris. Pesawat miring ke kiri lalu jatuh. Mereka berlarian. Ke arah pesawat yang sudah di luar jalur beton.
Meskipun hanya lulusan SD, namun montir sepeda motor pengangkut gabah ini punya semangat tinggi. Meniru Habibie, dia ingin terbang menggunakan pesawat. Mendorongnya merakit jenis Ultra Light.
Memanfaatkan barang-barang rongsokan yang ada di bengkel, Chaerul dibantu dua temannya mulai merakit pesawat ini sejak 1 bulan lalu.
Ban pesawat diambil dari dari ban gerobak bekas, yang biasa digunakan untuk mengangkut bahan bangunan. Sementara mesin pesawat dari sepeda motor Ninja RR 150 cc.
Untuk sayapnya, terbuat dari parasut penutup mobil. Dan bodi pesawat berbahan alma.
Hingga saat ini, Chaerul telah menghabiskan uang sekira Rp23 juta. Itu demi menggapai impiannya. Terbang bersama pesawat rakitannya.
Tahun 2002 lalu, pemuda ini juga pernah membuat pesawat terbang jenis helikopter. Namun gagal diterbangkan.
Pesawat ini pernah coba diterbangkan 3 hari lalu. Namun gagal tinggal landas, karena terkendala angin. Minggu (1/12/2019) tadi, Chaerul kembali melakukan uji coba menerbangkan peswata rakitannya kembali.